Berkaitan dengan target investasi 2024, Bahlil Lahadalia menegaskan, dirinya tidak akan melakukan penyesuaian target investasi 2024 sebesar Rp1.650 triliun meskipun investor cenderung wait and see di tahun politik ini.
Keputusan ini diambil setelah dirinya melakukan rapat koordinasi (rakor) bersama jajarannya di Kementerian Investasi/BKPM beberapa waktu lalu. “Tahun ini Rp1.650 triliun saya dan tim setelah rakor kemarin, mereka (tim) katakan bahwa tidak akan melakukan penyesuaian target,” ujar Bahlil.
BACA JUGA: Mendongkrak Kinerja Industri Manufaktur di 2024
BACA JUGA: Indonesia Gandeng Vietnam Jadi Pemain Lobster Dunia
Meski begitu, ia mengungkapkan, target investasi Rp1.650 triliun tersebut akan tercapai dengan syarat pemilu berlangsung dengan damai, dan tidak ada saling fitnah, apalagi kepada pemerintahan. “Syaratnya cuma satu, dalam pemilu ini jangan bakufitnah, jangan terlalu menjatuhkan negara kita, supaya stabil,” ungkapnya.
Bahlil menyampaikan, pihaknya akan mendorong sektor-sektor peluang investasi yang masih bisa diandalkan tahun ini. Seperti sektor infrastruktur dan jasa, serta sektor-sektor di hilirisasi.
Dia menargetkan, sektor hilirisasi yang saat ini sudah mencapai hampir 40 persen, akan mencapai 45 hingga 50 persen pada akhir 2024. “Selain itu, hirilisasi juga akan diperluas, tidak hanya di pertambangan saja dan calon-calon investornya juga sudah mulai kelihatan,” ungkapnya. (*)
Sumber : Indonesia.go.id