MUKOMUKO, RADARUTARA.BACAKORAN.CO –Pemerintah Kabupaten Mukomuko terus memperkuat komitmennya dalam menciptakan lingkungan permukiman yang bersih, sehat, dan layak huni. Tahun 2025 ini, sebanyak lima desa mendapat kucuran anggaran miliaran rupiah untuk pembangunan sarana sanitasi.
Lima desa tersebut yakni Ranah Karya, Bumi Mekar Jaya, Tunggal Jaya, Suka Pindah, dan Resno. Masing-masing desa memperoleh dana sekitar Rp400 juta yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Cipta Karya. Anggaran ini digunakan untuk membangun fasilitas sanitasi seperti MCK umum, toilet, septitank komunal, dan sarana pendukung lainnya.
Berbeda dengan pembangunan infrastruktur yang biasanya dilaksanakan pihak ketiga, program sanitasi ini melibatkan langsung kelompok masyarakat di desa penerima. Pola padat karya berbasis masyarakat dipandang lebih efektif, karena warga sendiri yang paling memahami kondisi serta kebutuhan lingkungannya.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Mukomuko, Ir. Apriansyah, ST, MT, menjelaskan bahwa program sanitasi tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, melainkan juga mendorong kesadaran warga untuk menjaga kebersihan lingkungan.
BACA JUGA:Dinas PUPR Buka Pengajuan Program Pamsimas dan Sanitasi 2026
BACA JUGA:Wujudkan Desa Sehat, Pemkab Mukomuko Bangun Sanitasi untuk Warga
“Lima desa tersebut telah mengusulkan program ini sejak 2024. Mereka juga sudah memenuhi syarat administrasi, termasuk menyiapkan lahan hibah dan profil desa. Itu menjadi dasar penetapan penerima manfaat,” ujarnya.
Apriansyah menambahkan, peluang bagi desa lain tetap terbuka. Setiap desa yang siap, kata dia, dapat mengajukan usulan program dengan melengkapi dokumen administrasi serta dukungan masyarakat.
“Semakin cepat desa mengajukan proposal, semakin besar peluang untuk mendapatkan program serupa pada tahun berikutnya,” jelasnya.
Melalui pembangunan sanitasi, Pemkab Mukomuko berharap dapat menekan angka penyakit berbasis lingkungan seperti diare, ISPA, hingga stunting. Selain itu, pola kerja berbasis masyarakat juga memberi dampak ekonomi langsung, karena membuka kesempatan kerja sementara bagi warga sekitar.
“Dengan sanitasi yang layak, derajat kesehatan masyarakat meningkat, lingkungan lebih bersih, dan masyarakat turut merasakan manfaat ekonomi. Inilah yang menjadi tujuan utama program ini,” pungkasnya. (rel)