BKSDA Diminta Bertindak, 11 Ekor Ternak Dimangsa Harimau

Minggu 07 Jan 2024 - 20:24 WIB
Reporter : Sigit Haryanto
Editor : Ependi

RADAR UTARA - Hanya berselang sehari, harimau Sumatera kembali turun ke pemukiman. Dan memangsa 1 ekor ternak Kambing milik Hanani, 44 tahun warga dusun 5 Talang Rapak, Desa Air Sebayur, Kecamatan Pinang Raya pada hari Jumat, 05 Januari 2024. 

 

 Atas peristiwa ini maka total sudah ada 2 ekor Kambing milik Hanani, menjadi santapan satwa buas dilindungi tersebut. 

 

"Kejadian pertama berlangsung pada tanggal 03 Januari 2024 ada 1 ekor Kambing milik warga atas nama Hanani, dimangsa oleh Harimau. Dan pada hari Jumat 5 Januari 2024 Harimau kembali turun dan berhasil memangsa kambing milik warga yang sama. Maka sampai hari ini, total sudah ada 2 ekor Kambing milik warga atas nama bapak Hanani yang menjadi korban santapan Harimau Sumatera, tersebut," ungkap Kapolsek Ketahun, Iptu Freddy Simaremare, SH.

 

Kapolsek memastikan, peristiwa konflik yang terjadi antara satwa dan manusia. Sudah dilaporkan oleh aparatur desa setempat ke BKSDA Bengkulu dan telah dilakukan peninjauan langsung oleh tim BKSDA Bengkulu ke TKP.

 

"Untuk selanjutnya, tim BKSDA Bengkulu yang datang ke lokasi akan berkoordinasi ke pimpinan untuk upaya penanganan Harimau yang berada di dusun 5 Talang Rapak. Harapan kami, konflik antara satwa dan manusia ini segera ditangani secara serius. Agar memberikan rasa aman dan nyaman untuk warga setempat," pinta Kapolsek.

BACA JUGA:Menunggu Dua Proyek Listrik di Bengkulu Utara

Terpisah, Kades Air Sebayur, Hariyono. Peristiwa turunnya Harimau Sumatera ke pemukiman dan memangsa hewan ternak milik warganya, bukan yang pertama kali. Sebelumnya kata Hariyono, sudah banyak Sapi dan Kambing milik masyarakat yang mati akibat serangan Harimau Sumatera tersebut. 


Tim BKSDA Bengkulu mininjau lokasi -Radar Utara-

"Demi keselamatan dan kenyamanan masyarakat, kami mendesak pihak BKSDA agar dapat menangani konflik ini secara serius. Minimal rutin di cek dan dilakukan pemantauan kepada hewan yang dilindungi itu. Agar masyarakat tenang dan nyaman," desaknya. 

 

11 Ekor Ternak Jadi Korban Serangan Harimau

Konflik satwa (Harimau Sumatera) dan manusia yang terjadi di wilayah Desa Air Sebayur, Kecamatan Pinang Raya, Kabupaten Bengkulu Utara bukan yang pertama kalinya. Tercatat, selama periode 2023-2024, total sudah ada 11 ekor ternak milik masyarakat di Desa Air Sebayur.

 

Mulai dari Sapi hingga Kambing dilaporkan mati akibat dimangsa oleh Harimau Sumatera.

 

Kondisi ini terungkap berdasarkan hasil pengumpulan bahan dan keterangan (Pulbaket) yang sempat dilakukan oleh jajaran Mapolsek Ketahun. Atas peristiwa munculnya Harimau Sumatera di pemukiman warga dusun 5 Talang Rapak, Desa Air Sebayur, Kecamatan Pinang Raya yang beberapa hari ini meresahkan masyarakat setempat.

 

Berdasarkan keterangan yang berhasil dikumpulkan oleh pihak kepolisian dari Kepala Dusun (Kadun) 5 Talang Rapak. Peristiwa kemunculan Harimau Sumatera ke pemukiman warga, sudah sering terjadi. 

 

"Sekitar bulan Juli 2023 pernah terjadi Harimau Sumatera memangsa hewan ternak milik Gimanto, Hani, Isman, Isargazi dan Muklisin. Dan selama 2023, tercatat ada 9 ekor kambing. Terbaru di tahun 2024, Harimau kembali memangsa 2 ekor Kambing milik Hanani. Sehingga total sampai di tahun 2024, total ada 11 ekor ternak milik warga mati akibat serangan Harimau Sumatera," ungkap Kapolsek Ketahun, Iptu Freddy Simaremare, SH.

 

Ditambahkan Kapolsek, sebelum Harimau Sumatera turun dan memangsa Kambing milik Hanani, pada 3 Januari 2024 dan 5 Januari 2024. Pada 2 Januari 2024 sudah ditemukan jejak telapak kaki Harimau Sumatera mengelilingi kandang Kambing milik saudara Gimanto. 

 

"Sebelum Harimau Sumatera memangsa ternak Kambing milik Hanani. Sudah ditemukan lebih awal jejak telapak kaki Harimau Sumatera di sekeliling kandang saudara Gimanto. 

 

Selang satu hari berikutnya maka terjadilah peristiwa penyerangan oleh Harimau Sumatera kepada Kambing milik Hanani. Peristiwa pertama terjadi pada 3 Januari 2024 dan peristiwa kedua terjadi pada 5 Januari 2024," demikian Kapolsek.

 

Harimau Turun ke Permukiman dan Memangsa Ternak, Ini Penyebabnya

Sejumlah pihak menilai bahwa konflik yang terjadi antara satwa (Harimau Sumatera) dengan manusia. Di wilayah Desa Air Sebayur, Kecamatan Pinang Raya, Kabupaten Bengkulu Utara ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor.

 

Beberapa pihak mengatakan bahwa kemunculan Harimau Sumatera ke permukiman warga di wilayah dusun 5 Talang Rapak, Desa Air Sebayur itu. Diduga tidak terlepas akibat dari dampak kerusakan kawasan hutan dengan banyaknya aktivitas masyarakat yang membuka hutan dan pemukiman. 

BACA JUGA:Jangan Terpancing Hoaxs, Ini Imbauan Polsek Napal Putih

Selain itu, dekatnya jarak antara pemukiman warga dengan kawasan hutan lindung. Juga menjadi salah satu faktor yang membuat Harimau Sumatera, nekat turun ke pemukiman dan mencari makan dengan cara memangsa hewan ternak milik warga. 

 

"Kemungkinan besar Harimau ini berpotensi kembali muncul ke permukiman warga. Turunnya Harimau ke pemukiman dan memangsa ternak milik warga ini, bisa diakibatkan stok makanan dikawasan hutan yang juga sudah menipis akibat adanya kegiatan pengolahan hutan yang menjadi perkebunan hingga tempat tinggal. Sehingga Harimau ini mencari makan dengan cara masuk ke pemukiman dan memangsa ternak milik warga," terang Kapolsek Ketahun, Iptu Freddy Simaremare, SH.

 

Sejauh ini, kata Kapolsek, beberapa tindakan telah dilakukan oleh jajarannya untuk menyikapi keresahan yang dialami oleh warga di Desa Air Sebayur. Akibat teror Harimau Sumatera yang kerap memangsa hewan ternak milik masyarakat tersebut. 

 

"Pulbaket terkait peristiwa ini sudah kami lakukan, dilanjutkan dengan berkoordinasi kepada perangkat desa setempat dan BKSDA. Serta mengimbau warga agar selalu hati-hati dan waspada," pungkasnya.

 

Lebih jauh, Kapolsek menambahkan, beberapa rekomendasi juga telah disampaikan kepada pihak BKSDA. Untuk segera menyikapi keresahan warga di Air Sebayur. Akibat teror Harimau Sumatera yang turun ke pemukiman dan memangsa ternak milik warga ini.

 

"Kita rekomendasikan ke BKSDA untuk segera menurunkan tim ke lokasi kejadian untuk memberi rasa aman kepada warga. Dan mendesak BKSDA agar segera melakukan penanganan supaya konflik antara satwa dan manusia, segera berakhir," demikian Kapolsek. (sig)

Kategori :