Peningkatan Kualitas Pengajar Melalui Deep Learning

Senin 17 Mar 2025 - 21:45 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Ependi

Oleh: An-Najmi Fikri R (Dosen Universitas Muhammadiyah Bengkulu)

Upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan adalah membuat membuat beberapa kebijakan baru. Kebijakan yang baru juga bertujuan agar kebijakan sebelumnya dapat diterapkan semakin maksimal dan optimal.

Kebijakan baru Kemdikdasmen yang sedang disorot oleh masyarakat sekarang adalah deep learning. Kebijakan ini bukanlah mengubah kurikulum sebelumnya tetapi sebagai penguat dalam implementasi pembelajaran yang mengutamakan pemahaman esensial daripada sekadar menghafal.

Deep learning sebagai pendekatan, menurut Abdul Mu’ti bukanlah pengganti kurikulum yang ada. Melainkan sebagai pendekatan dan paradigma dalam pembelajaran dengan menguatamakan tiga pilar: 

BACA JUGA:Dana Beasiswa Pendidikan Jadi Solusi Meningkatkan Kualitas Pendidikan dan Sumber Daya Manusia di Tanah Air

BACA JUGA:Indeks Kualitas Pendidikan di Mukomuko Tahun 2024 Naik Menjadi 67,95

Pertama, mindfull learning yaitu bagaimana pembelajaran dapat dilakukan kesadaran penuh oleh sisawa dan fokus pada pembelajaran. Kedua, meaningfull learning yaitu bagaimana pembelajaran dapat dihubungkan dengan kehidupan nyata dan menemukan relevansinya dan tujuan belajar. Ketiga,  joyfull learning yaitu bagaimana proses pembelajaran dapat dilakukan dengan penuh kegembiraan dengan menciptakan suasana yang menyenangkan siswa sehingga memotivasi rasa ingin tahunya.

 

Pendekatan Pembelajaran

Kebijakan deep learning agar dapat diterapkan dengan baik memerlukan elemen lain sebagai pendukungnya. Karena deep learning dalam sebuah pembelajaran, merupakan sebuah pendekatan bukan kurikulum ataupun materi. 

Menurut Muhammad Basir (2017), pendekatan merupakan sudut pandang pembelajaran sehingga dapat memudahkan pengajar untuk menstransfer ilmunya agar tercapai pembelajaran dapat dijalankan dengan baik. Pendekatan dalam pembelajaran menurut Roy Kellen (1998) dapat dibagi ke dalam dua macam yaitu pendekatan yang berpusat pada guru dan pendekatan yang berpusat pada siswa.

BACA JUGA:Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Upaya Maksimal Pasti Dilakukan

BACA JUGA: SMKN 1 Rejang Lebong bersama PT ISUZU Indonesia Kolaborasi Dalam Meningkatkan Mutu dan Kualitas Pendidikan

Pendekatan pembelajaran berpusat pada guru adalah pendekatan klasik yang berorientasi pada guru sebagai sumber utama dan informasi. Sedangkan pendekatan berpusat pada siswa adalah pendekatan yang berorientasi pada siswa aktif dalam proses belajar, sementara guru hanya menjadi fasilitator. Manfaat pendekatan yang berorientasi pada siswa akan mendorong siswa untuk berpikir kritis dan memecahkan masalah.

Deep learning sebagai sebuah pendekatan pembelajaran masuk ke dalam kategori pendekatan yang berpusat pada siswa. Karena deep learning bertujuan untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna dan mendalam bukan sekedar hafalan. Guru juga menerapkan pembelajaran dengan mengintegrasikan pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning), sehingga akan mendorong siswa untuk berpikir kritis dan reflektif.

 

Dampak Positif Deep Learning Terhadap Kualitas Guru

Deep learning mempunyai dampak positif signifikan dalam proses pembelajaran. Dengan tiga pilar yang dibangun dalam deep learning akan tercapainya pembelajaran yang berkualitas dan bermutu.

Kategori :