RADAR UTARA - Perusahaan baterai kendaraan listrik asal China, China Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co Ltd (CBL) setuju untuk berinvestasi di Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan. CBL setuju untuk investasi di Indonesia sebesar US$ 420 juta atau sekitar Rp 6,5 triliun (dengan asumsi kurs Rp 15.533 per US$) di Indonesia. Bahkan, pihak CBL sudah resmi menandatangani rencana investasi tersebut. "Sebenarnya sudah tanda tangan, itu kira-kira US$ 420 juta, jadi walaupun harga nikel agak turun, saya pikir kemajuan dilakukan. Diumumkan pada tanggal 28 (Desember)," ucapnya saat konferensi pers secara online. Seperti diketahui, CBL, cucu usaha Contemporary Amperex Technology Co. Ltd. (CATL), akan bekerja sama dengan PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC). Untuk proyek sel baterai, dan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dari sisi hulu pertambangan hingga pengolahan nikel. BACA JUGA:Ternyata, Ini Alasan Knalpot Motor Berada di Sebelah Kanan CBL telah menandatangani perjanjian kerangka kerja tiga pihak dengan Antam dan PT Industri Baterai Indonesia (IBI) pada Kamis, 14 April 2022. Kerja sama tersebut adalah dalam Proyek Integrasi Baterai EV Indonesia (electronic vehicle/kendaraan listrik). Meliputi penambangan dan pemrosesan nikel, bahan baterai EV, pembuatan baterai EV, dan daur ulang baterai. Pendirian industri baterai kendaraan listrik ini dilakukan dalam rangka mendung proyek pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia. (*)
Kategori :