MUKOMUKO RU - Petugas kesehatan memiliki resiko tinggi tertularnya penyakit yang disebabkan karena virus. Untuk mengantisipasi hal itu, Pemerintah Kabupaten Mukomuko melalui Dinas Kesehatan telah merancang akan memberikan vaksin hepatitis B.
Hanya saja, jadwal vaksinasi hepatitis B bagi tenaga kesehatan, belum dapat diketahui. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Bustam Bustomo, SKM didampingi Kabid Pencegahan Penyakit Menular, Jajad Sudrajat, SKM ketika dikonfirmasi, Selasa (31/10) mengatakan. Vaksinasi hepatitis B merupakan suntikan berisi antigen virus yang dilemahkan. Untuk memacu tubuh untuk menghasilkan kekebalan secara aktif terhadap infeksi hepatitis B. Sedangkan vaksinasi hepatitis B pada petugas kesehatan, dikatakannya sangat diperlukan. Karena merupakan upaya memberikan perlindungan terhadap infeksi hepatitis B. Mengingat risiko penularan penyakit ini pada petugas kesehatan lebih besar dibandingkan pada masyarakat pada umumnya. "Petugas kesehatan memiliki resiko tinggi tertukarnya virus. Makanya petugas kesehatan akan diberi vaksin hepatitis B. Sekarang ini petugas kesehatan yang ada di puskesmas kita kumpulkan dulu. Kita berikan sosialisasi terkait rencana vaksinasi," katanya. BACA JUGA:Sembilan Desa Ditetapkan Sebagai Kampung Samanih di Mukomuko Ia menyatakan, vaksinasi hepatitis B tidak hanya diperlukan untuk bayi, anak-anak, calon pengantin atau ibu hamil. Dengan berkembangnya pola penyakit dan perubahan kondisi lingkungan. Ternyata dapat meningkatkan risiko penularan penyakit infeksi pada usia dewasa. Sehingga vaksinasi yang sesuai dengan faktor resiko tertentu pada orang dewasa juga perlu dilakukan. "Vaksinasi untuk orang dewasa berbeda dengan vaksinasi untuk bayi. Penggunaan vaksin pada orang dewasa didasarkan pada beberapa indikasi, yaitu risiko penularan, usia, status imun, pekerjaan, gaya hidup, dan lainnya," ujarnya. Vaksinasi hepatitis B bagi tenaga kesehatan menurut Bustam, sangat penting sekali. Sebagai upaya mengantisipasi virus hepatitis B yang dapat menyebabkan peradangan hati akut dan menahun. Dimana pada sebagian kasus berlanjut menjadi sirosis hati atau kanker hati. Adapun gejala hepatitis B akut di antaranya demam, mual, lemah, mudah letih, dan badan menjadi kuning serta air seni yang berwarna seperti teh. "Itulah salah satu cirinya. Dan kami tidak ingin tenaga kesehatan kita tertular penyakit tersebut. Selain imunisasi hepatitie B, pencegahan lain juga bisa dilakukan dengan cara memelihara gaya hidup bersih dan sehat," pungkasnya. (rel)
Kategori :