RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Bali merupakan salah satu provinsi yang sudah menerapkan program ramah perempuan dan peduli kesejahteraan anak.
Bangli merupakan salah satu kabupaten di Pulau Dewata yang memiliki komitmen untuk menerapkan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA).
Selain delapan desa percontohan, sebanyak 72 desa/kelurahan di Kabupaten Bangli berkeinginan untuk menjadikan desa mereka menjadi Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak.
Sejak empat tahun terakhir, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menilai, kini DRPPA sudah dianggap sebagai kebutuhan desa, bukan lagi sebagai kebijakan yang bersifat top down (didorong dari atas/pusat).
BACA JUGA: Ternyata Ini Alasan Kenapa Perempuan Harus Bercerita untuk Luapkan Emosi
BACA JUGA:Cinta Pertama, Ini Alasan Anak Perempuan Lebih Dekat Dengan Ayah
Semenjak pertama kali diinisiasi pada November 2020, jangkauan pengembangan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak semakin meluas.
Bermula dari pembentukan 138 desa percontohan (desa model) yang berada di 71 kabupaten/kota, hingga April 2024 sudah tercatat sebanyak 1.967 desa/kelurahan yang berkomitmen serta mengimplementasikan DRPPA.
Perempuan perintis DRPPA notabene adalah para istri kepala desa sebagai ujung tombak implementasi DRPPA di Bangli.
Mereka bergerilya menjelaskan dan menerapkan 10 indikator DRPPA kepada kelompok perempuan, pimpinan lembaga desa, dan tokoh masyarakat.
BACA JUGA:Wamendag Roro: UMKM Perempuan Berpotensi Memimpin Perdagangan Global
BACA JUGA:Ingin Miliki Kecantikan Sangat Khas Perempuan Timur Tengah? Ternyata Begini Rahasianya
Antara lain soal pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan; peningkatan peran ibu dan keluarga dalam pendidikan/pengasuhan anak; penurunan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak; penurunan pekerja anak; dan pencegahan perkawinan anak.
Seturut dengan penguatan komitmen kebijakan tersebut, dalam rangka menyambut Hari Ibu ke-96 pada 22 Desember 2024.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengusung tiga program prioritas untuk mendorong pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak menuju Indonesia Emas 2045.