Sebagai contoh, dalam hubungan romantis, dua orang yang sering bertemu bisa saja merasa semakin dekat dan jatuh cinta, tetapi jika kedekatan itu tidak disertai dengan ketertarikan atau nilai yang saling mendukung, hubungan tersebut bisa jadi tidak berkembang dengan baik.
Sebaliknya, dua orang yang bertemu secara intens dan menemukan kesamaan dalam minat atau tujuan hidupnya akan lebih mudah untuk memperkuat ikatan mereka.
Propinquity effect menunjukkan bahwa kedekatan, baik dalam bentuk interaksi fisik maupun virtual, dapat mempercepat proses pembentukan hubungan sosial.
Semakin sering seseorang bertemu dengan orang lain dalam konteks yang positif, semakin besar peluang untuk menciptakan ikatan emosional.
Namun, kualitas hubungan tetap bergantung pada kesesuaian antara individu, di mana efek kedekatan hanya berfungsi sebagai pemicu awal dari hubungan yang lebih dalam dan bermakna.
BACA JUGA:Anda Tak Bisa Hangout Gegara Hujan? Nah Coba Lakukan Aktivitas Ini Biar Nggak Bosan di Rumah!
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk tidak hanya memperhatikan seberapa sering kita bertemu dengan orang lain, tetapi juga memastikan bahwa interaksi tersebut membangun koneksi yang kuat dan saling mendukung. (*)