Lanjutnya, kondisi dan perkembangan di lapangan ini, telah disampaikan ke pihak BKSDA dan tim.
BACA JUGA:Tim KPHK Incar Penyelamatan Harimau Jantan yang Masih Berkeliaran
BACA JUGA:Harimau Betina Masuk Perangkap, Dievakuasi Oleh BKSDA ke Bengkulu
Pihaknya pun, kata Kades, selalu berkoordinasi ke pihak terkait mengenai situasi dan kondisi di lapangan.
Kades tak menyangkal, telah menerima informasi terkait dengan rencana BKSDA untuk menarik perangkat yang saat ini terpasang di Alas Bangun, Gembung Raya, Kinal Jaya.
Hanya saja, informasi yang diterimanya, Kades mengatakan, penarikan perangkap ini dilakukan secara bertahap.
"Kabarnya begitu, bakal ditarik tapi tidak sekaligus ditarik semua. Di setiap titik, masih ditinggalkan 1 perangkap yang tetap beroperasi atau standby," ujar Kades.
Meski kondisi di lapangan sudah kondusif dan tidak ada lagi teror Harimau.
BACA JUGA:Perpanjang Tugas Satgas Penanganan Konflik Harimau di Napal Putih dan Pinang Raya
BACA JUGA:Kementerian Izinkan Tembak Bius Harimau, BKSDA Bentuk Satgas Tingkat Desa
Kades menegaskan dan mengimbau agar warganya tetap waspada serta tidak lengah untuk mengamati kondisi di lapangan.
Pasalnya, kata Kades, teror Harimau ini, tidak dapat diprediksi dan sulit ditebak sehingga potensi dan kemungkinan untuk kembali muncul di sekitar permukiman warga, masih sangat mungkin terjadi.
"Kewaspadaan harus tetap ditingkatkan, jangan lengah dan lalai. Tidak bisa kita tebak, bisa saja muncul secara tiba tiba, makanya kita minta warga tetap waspada," pesan kades. (*)