Kelas Menengah Kerja Banting Tulang tapi Rentan Miskin, Kok Bisa?

Senin 09 Dec 2024 - 18:00 WIB
Reporter : Ependi
Editor : Ependi

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Kelas menengah di Indonesia seringkali dianggap sebagai penopang perekonomian yang stabil. 

Mereka bekerja keras, memiliki penghasilan tetap, dan menikmati kehidupan yang relatif lebih nyaman dibandingkan dengan golongan bawah. 

Namun, meskipun banyak dari mereka bekerja banting tulang setiap hari, fenomena menarik justru muncul: banyak anggota kelas menengah yang rentan jatuh ke jurang kemiskinan. 

Lantas, apa yang menyebabkan hal ini bisa terjadi?

BACA JUGA:Ini Dia 6 Kota yang Memiliki Biaya Hidup Termahal di Dunia,Bisa Bikin Kantong Auto Boncos Saat Liburan ke Sana

BACA JUGA: 10 Wilayah dengan Biaya Hidup Terendah se-Indonesia, Apakah Daerahmu Masuk?

Kenaikan Biaya Hidup yang Tidak Seimbang dengan Penghasilan


Ilustrasi Kenaikan Biaya Hidup yang Tidak Seimbang dengan Penghasilan-freepik/ stockking-

Salah satu faktor utama yang membuat kelas menengah rentan jatuh miskin adalah kenaikan biaya hidup yang tidak diimbangi dengan peningkatan penghasilan. 

Sektor-sektor yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari, seperti harga pangan, biaya pendidikan, dan biaya kesehatan, terus melonjak. 

Padahal, penghasilan yang diperoleh kelas menengah cenderung stagnan atau hanya mengalami kenaikan yang sangat terbatas.

Sebagai contoh, biaya pendidikan yang semakin mahal membuat keluarga kelas menengah kesulitan untuk menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah atau universitas berkualitas. 

BACA JUGA:Modal Besar Penghasilan Kecil, Gak Heran Petani Indonesia Sering Alami Kerugian

BACA JUGA:Berpenghasilan Meski Dirumah Saja! Ini Tips - Tips Freelancing yang Cocok Untuk Ibu rumah Tangga..

Begitu pula dengan biaya perawatan kesehatan yang terus meroket, di mana biaya untuk berobat atau membeli obat-obatan kadang melampaui kemampuan sebagian besar keluarga kelas menengah.

Pada akhirnya, meskipun mereka berupaya keras untuk memenuhi kebutuhan hidup, sebagian besar dari mereka tetap kesulitan menjaga kestabilan keuangan.

Kategori :