RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Selama kehamilan, janin dikelilingi dan dilindungi oleh kantung atau membran yang berisi air ketuban. Biasanya, air ketuban berwarna jernih, meskipun terkadang dapat ditemukan yang sedikit bercampur dengan darah.
Ketika saatnya tiba untuk menyambut bayi ke dunia, kantung ketuban akan pecah, dan air ketuban akan mengalir keluar melalui vagina. Proses ini dikenal sebagai pecahnya air ketuban. Sebagian besar wanita mengalami pecah air ketuban saat menjalani persalinan, namun ada pula yang mengalaminya sebelum proses tersebut dimulai.
Dalam situasi tertentu, dokter atau bidan dapat melakukan pemecahan kantong ketuban (amniotomi) untuk memulai atau mempercepat proses persalinan.
BACA JUGA:Apakah Ibu Hamil Boleh Makan Pepaya Muda? Yuk Cek Faktanya Disini!
BACA JUGA:Temukan Manfaat Dari Edamame, Yang Sangat Baik Untuk Ibu Hamil
Air ketuban yang pecah sering kali sulit untuk dikenali, terutama bagi ibu hamil yang mengalami kehamilan pertama. Oleh karena itu, penting untuk memahami tanda-tanda pecahnya air ketuban, mengingat bahwa kondisi ini biasanya menandakan bahwa persalinan sudah dekat.
Setiap ibu hamil mungkin merasakan pengalaman yang berbeda ketika air ketuban mereka pecah. Namun, umumnya, pecahnya air ketuban akan memberikan sensasi basah di area vagina atau perineum, yaitu wilayah antara vagina dan anus.
Berikut adalah beberapa tanda yang dapat dirasakan oleh ibu hamil ketika air ketuban pecah:
BACA JUGA:Apa Sih, Manfaat Sayur Kangkung Bagi Ibu Hamil? Ini Penjelasannya
BACA JUGA:Benarkah Melon Tidak Baik untuk Ibu Hamil? Begini Penjelasannya!
1. Pecah Air Ketuban Disertai Kontraksi
Pecahnya air ketuban biasanya terjadi menjelang persalinan dan sering kali disertai dengan kontraksi yang semakin intens serta keluarnya lendir bercampur darah dari vagina.
2. Tidak Terasa Apa-apa
Namun, ada juga situasi di mana ibu hamil tidak menyadari pecahnya air ketuban. Beberapa di antaranya mungkin tidak menyadarinya karena efek bius epidural, sementara yang lainnya memang tidak merasakannya sama sekali. Dalam keadaan ini, ibu hamil masih dapat melanjutkan aktivitasnya seperti biasa.
BACA JUGA:Ibu Hamil Wajib Tahu Manfaat Rahasia dari Belut untuk Ibu dan Janin