RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Sakau adalah respons alami yang timbul saat seseorang berhenti mengonsumsi zat adiktif seperti narkoba atau alkohol.
Tanda-tanda yang timbul dapat menyebabkan gangguan baik secara fisik maupun psikologis yang sangat melelahkan bagi penderitanya, sehingga tindakan penanganan harus segera dilakukan.
Zat adiktif merujuk pada jenis zat yang ketika dikonsumsi secara berlebihan, dapat menimbulkan efek ketagihan atau kecanduan.
Berbagai zat adiktif yang kerap disalahgunakan termasuk narkoba, psikotropika, alkohol, serta berbagai jenis produk tembakau.
BACA JUGA:Wajib Coba, Begini Trik Mencegah Penyakit Diabetes Di Usia Muda
BACA JUGA:Catat ! Ini Sederet Penyakit Yang Dapat Diredakan Dengan Daun Binahong
Ya, saat seseorang mengonsumsi zat adiktif secara terus-menerus, zat tersebut dapat memengaruhi hormon dopamin di otak yang bertanggung jawab dalam mengatur perasaan sukacita dan kebahagiaan.
Ketika terus digunakan, otak akan terbiasa dengan lonjakan dopamin yang dipicu oleh zat tersebut.
Seiring berjalannya waktu, tubuh akan mulai membangun toleransi terhadap zat tertentu. Hal ini berarti seseorang akan memerlukan dosis yang lebih tinggi agar tetap merasakan efek yang sama, sehingga meningkatkan risiko terjadinya kecanduan.
Setelah terjadi kebiasaan mengonsumsi zat tertentu, tubuh dan pikiran kemudian mengandalkan zat tersebut agar dapat berfungsi dengan baik.
BACA JUGA:Apa Iya Kunyit Mampu Mengobati Penyakit Usus Buntu? Cek Faktanya!
BACA JUGA:Penghidap Penyakit Jantung Wajib Coba, Ini Beberapa Rekomendasi Obat Alami
Ketika zat adiktif tidak tersedia, terjadi ketidakseimbangan kimia di otak dan tubuh. Kondisi ini akhirnya menyebabkan gejala sakau atau lebih dikenal dengan istilah gejala putus obat.
Tanda pokok seseorang yang sedang mengalami sakau adalah dirasakan dorongan yang kuat untuk mengonsumsi zat adiktif yang biasa dipakai. Jika keinginan itu tidak terpenuhi, beberapa gejala lain mungkin akan muncul, seperti:
- Tubuh sedang banyak mengeluarkan keringat dan mengalami kedinginan.