RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Di tengah hutan dan sungai-sungai besar Kalimantan Timur tersembunyi sebuah permata yang dikenal sebagai Desa Muara Enggelam.
Desa itu menjadi bagian dari Kecamatan Muara Wis, Kabupaten Kutai Kartanegara, yang terletak di tengah Danau Melintang.
Muara Enggelam bukan sekadar tempat tinggal bagi penduduk lokal—desa itu merupakan `destinasi unik yang semakin dikenal oleh wisatawan berkat keindahan alam dan kehidupan tradisional masyarakatnya yang terpencil.
Dalam catatan Dinas Pariwisata Pemkab Kutai Kartanegara, Muara Enggelam merupakan desa yang dikelilingi perairan yang menjadikannya sebuah “desa terapung.”
BACA JUGA:Menyusuri Sejarah dan Pesona Kota Tua: Ini 5 Rekomendasinya
BACA JUGA:Libur Akhir Pekan, Curug Sembilan Cocok Dikunjungi
Di sana, rumah-rumah kayu yang berdiri kokoh di atas air. Dan untuk menghubungkan satu rumah ke rumah lainnya, ada infrastruktur berupa jembatan panjang yang menghubungkan bagian-bagian desa, dan pemandangan danau yang memukau. Itu semua menciptakan pemandangan unik yang tak tertandingi.
Namun, lokasi terpencilnya, sekitar 90 km dari Samarinda, membuat perjalanan ke desa ini menjadi tantangan tersendiri.
Hanya sedikit orang yang berkesempatan menikmati keindahan Muara Enggelam karena akses transportasi terbatas dan hanya bisa dicapai melalui jalur air.
Sebagai desa yang dikelilingi oleh perairan tawar yang terhampar seluas 11.000 hektare, Muara Enggelam memiliki sumber daya ikan air tawar yang melimpah.
BACA JUGA:Gemerlap Cahaya Diwali di Kampung Madras
BACA JUGA:Surga Tersembunyi Peselancar Dunia
Mayoritas penduduk desa, yang berjumlah sekitar 747 jiwa dari 178 kepala keluarga, bergantung pada hasil tangkapan ikan sebagai mata pencaharian utama.
Penduduk di sini mengolah ikan menjadi ikan asin dan ikan asap untuk dijual di kota terdekat. Selain itu, beberapa warga juga menjalankan usaha sarang burung walet, yang menjadi sumber tambahan ekonomi masyarakat.
Kendati dikelilingi dikelilingi perairan, di desa itu terdapat jembatan sepanjang 1,5 kilometer di kedua sisi desa yang berfungsi memudahkan mobilitas.