Hati-Hati jadi Sasaran, Ini Modus Jaringan Narkoba Hilangkan Jejak

Rabu 20 Nov 2024 - 21:49 WIB
Reporter : Benny Siswanto
Editor : Ependi

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Jaringan narkoba, terus berupaya memutus jejak. Bukan cuma, sistem peta, yakni pembelian narkoba yang tidak saling menjumpa antara pembeli dan penjual. 

Polanya, menentukan titik letak barang haram yang disepakati. Secara tidak langsung, kuat kemungkinan komunikasi yang dilakukan adalah menggunakan seluler.

Selain itu, perputaran uang hasil kejahatan ini pun, kian saja menggunakan kanal-kanal yang sulit dideteksi sehingga mengaburkan identitas para bandar.

Tak jarang, jaringan narkoba menggunakan skema kerjasama atau membeli rekening-rekening dari masyarakat dengan iming-iming sejumlah nominal. 

BACA JUGA:AS, Pemuda Pengedar Narkoba di Bengkulu Utara Kembali Diringkus Polisi

BACA JUGA:Kesbangpol Mukomuko Usulkan Raperda Pemberantasan Narkoba

Setelah deal harga belinya, pemilik rekening diminta menyerahkan kartu ATM beserta PIN serta buku rekening yang akan digunakan untuk menampung transaksi penjualan narkoba.

 "Ketika ada orang yang mau membeli rekening Anda, kemudian meminta buku, ATM dan kode pin, patut diduga itu adalah jaringan bandar narkoba," begitu diungkap Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Bengkulu, Kombes Pol Deden Andriana, SH, Senin, 18 November 2024 di Aula Antasena, Kodim 0423 Bengkulu Utara. 

Apa yang disampaikan Deden, bukan sebatas mewanti-wanti. Kasusnya juga pernah dihadapi Deden, sebelum bertugas menjadi Kepala BNN Kota Bengkulu. 

Deden mencerita di hadapan prajurit TNI yang menjadi peserta penyuluhan Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), kasus semacam itu pernah terjadi. 

BACA JUGA:Mahasiswa KkN UINFAS Diskusi Lintas Agama dan Sosialisasi Narkoba Bersama Pemuda

BACA JUGA: Legislator Motori Perang Lawan Narkoba

Tanpa bermaksud mengerdilkan sebuah pekerjaan, Deden mengatakan pernah melakukan penyelidikan penyalahgunaan narkoba yang transaksinya menggunakan sebuah rekening. 

Setelah ditelusuri, BNN, terus dia, mendapatkan keberadaan domisili orang yang identitasnya menjadi jujugan transferan dengan nominal besar saat itu. 

Tapi saat diselisik, ternyata pemilik rekening itu sehari-harinya berprofesi (maaf,red) sebagai tukang becak yang melihat kondisinya, tidak memungkinkan memiliki tabungan atau catatan transaksi dengan angka tidak wajar. 

Kategori :