Kafein dalam kopi bisa menyebabkan peningkatan sementara dalam tekanan darah, terutama pada orang yang tidak terbiasa mengonsumsi kafein secara rutin.
Efek ini mungkin lebih terasa pada mereka yang memiliki tekanan darah tinggi atau yang sudah berisiko mengembangkan penyakit jantung.
Peningkatan tekanan darah akibat kafein bersifat sementara dan cenderung berkurang seiring waktu jika seseorang mengonsumsinya secara teratur.
Namun, pada beberapa individu, efek ini bisa lebih signifikan.
BACA JUGA: Mitos atau Fakta: Makan Bawang Bikin Bau Badan?
BACA JUGA:Jangan Makan Kacang Nanti Jerawatan, Mitos Apa Fakta? Ini Jawabannya
Kafein juga bisa meningkatkan denyut jantung dan menyebabkan ketegangan pada sistem kardiovaskular, yang dalam jangka panjang dapat berisiko bagi mereka yang memiliki kondisi jantung tertentu.
Konsumsi kopi berlebihan memang bisa meningkatkan beberapa faktor risiko penyakit jantung, tetapi penting untuk diingat bahwa tidak ada satu ukuran yang cocok untuk semua orang.
Kadar kafein yang aman sangat bergantung pada kondisi kesehatan individu.
Menurut Mayo Clinic, batas konsumsi kafein yang aman untuk sebagian besar orang dewasa adalah sekitar 400 miligram per hari, yang setara dengan sekitar 3 hingga 4 cangkir kopi.
BACA JUGA:Mitos atau Fakta: Makanan Pedas Bisa Bikin Kurus?
BACA JUGA:5 Mitos Ini Ternyata Salah Jika Dilihat Secara Ilmiah
Meskipun kafein bisa memengaruhi tekanan darah dan denyut jantung, kopi juga mengandung banyak antioksidan, yang memiliki manfaat kesehatan bagi tubuh.
Antioksidan dalam kopi dapat membantu melawan radikal bebas yang berkontribusi terhadap penuaan dan penyakit degeneratif, termasuk penyakit jantung.
Beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa konsumsi kopi dapat menurunkan risiko penyakit jantung koroner pada orang yang mengonsumsinya dalam jumlah moderat.
Secara keseluruhan, anggapan bahwa kopi selalu menjadi pemicu penyakit jantung lebih cenderung merupakan mitos daripada fakta.