RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Bawang goreng, yang selama ini dikenal sebagai pelengkap hidangan khas Indonesia, kini mulai mencuri perhatian pasar internasional, khususnya di Thailand.
Meskipun lebih dikenal di pasar domestik, potensi ekspor bawang goreng ke negara tetangga tersebut ternyata sangat besar.
Menurut sejumlah sumber, permintaan terhadap bawang goreng di Thailand mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir, dan ini membuka peluang bagi produsen lokal Indonesia untuk merambah pasar internasional yang semakin luas.
Bawang goreng merupakan salah satu bahan pelengkap yang sering digunakan dalam masakan Indonesia, seperti nasi goreng, soto, hingga mie goreng.
BACA JUGA:Mendag Budi Santoso Lepas Ekspor Kontainer ke-400.000 Mayora Group di Tangerang
BACA JUGA:Kemendag Dorong UMKM Perempuan 'Go Global' Kuatkan Ekspor Indonesia
Namun, belakangan ini, popularitas bawang goreng tidak hanya terbatas pada pasar domestik.
Banyak restoran dan rumah makan di luar negeri, terutama di negara-negara ASEAN, yang mulai memperkenalkan makanan dengan tambahan bawang goreng sebagai topping.
Thailand, sebagai negara dengan kekayaan kuliner yang sangat beragam, memiliki potensi pasar yang cukup besar untuk produk ini.
Bawang goreng dianggap sebagai bahan yang dapat meningkatkan cita rasa makanan, terutama dalam masakan dengan bumbu pedas atau gurih.
BACA JUGA:Kemendag Fokus pada Penguatan Pasar dan Ekspor UMKM BISA
BACA JUGA:Strategi Ekspor ke Negara Maju yang Harus Kamu Tahu
Di negara gajah putih tersebut, bawang goreng sering digunakan sebagai tambahan pada berbagai hidangan, termasuk nasi, mie, dan sup.
Menurut data dari Asosiasi Pengusaha Bawang Goreng Indonesia (APBGI), ekspor bawang goreng ke Thailand tercatat mengalami kenaikan yang signifikan dalam tiga tahun terakhir.
Pada tahun 2021, ekspor bawang goreng Indonesia ke Thailand mencapai 1.000 ton, sementara pada tahun 2023 jumlahnya diperkirakan akan melonjak menjadi lebih dari 1.500 ton.