Maka, politisi Golkar ini menjadi legislator paling lama menduduki posisi AKD yang mengampu sektor penyusunan matriks legislasi di gelanggang Program Legislasi (Prolegda) sejak periode 2019-2024 hingga Periode 2024-2029.
BACA JUGA:Penyusunan Tatib, Kode Etik dan AKD Ditargetkan Rampung Dalam Waktu Sebulan
BACA JUGA:Kejutan-Kejutan AKD Menuju Pilkada
Komisi 1 dipercayakan kepada Hasdiansyah,SE. Politisi Gerindra 2 periode itu, pada periode sebelumnya juga mengomandoi komisi yang salah satu fokus pengawasannya di sektor pendidikan ini.
Komisi 2, menempatkan Ardin Silaen,SH sebagai ketua. Pensiunan perwira polisi yang bergabung dengan PDIP ini, menjadi salah satu SDM di legislatif yang diyakini bakal mampu memberikan mewarnai di legislatif.
Komisi 3, mempercayakan kursi ketua ditempati oleh dewan incumbent yakni Edi Putra. Komisi yang dipimpin politisi PAN itu, kalau mencermati periode ke periode, tren jumlah anggotanya adalah paling banyak dibanding komisi lainnya.
Dalam saban laga pembahasan anggaran, Komisi 3 menjadi komisi yang paling memiliki dinamika. Khususnya, saat pembahasan anggaran pembangunan. Kalau tidak ada perubahan, mitra komisi ini salah satunya adalah Dinas PUPR.
BACA JUGA:Pembahasan Tatib dan Pembentukan AKD Diprediksi Sengit
BACA JUGA:45 Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Dilantik, AKD dan Tatib Jadi PR Pertama
Parmin menyampaikan, secara aturan AKD memiliki periode 2,5 tahun. Dengan artian, setiap separuh periodisasi dewan, memungkinkan dilakukan perombakan.
"Karena masa kerja AKD ini adalah 2,5 tahun. Jadi bisa dilakukan penggantian sesuai dengan mekanisme yang diatur dalam tatib. Bisa juga tidak ada perubahan," pungkasnya.