RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Jam koma adalah tren istirahat singkat yang berdampak besar, yang kini populer di kalangan Gen Z. Dalam penerapannya, mereka menonaktifkan semua gangguan untuk mencapai tingkat relaksasi optimal.
Tren ini muncul sebagai solusi atas kelelahan mental dan fisik yang sering dialami di tengah gaya hidup serba cepat, sehingga Gen Z dapat menyegarkan diri tanpa perlu meluangkan waktu terlalu lama.
Popularitas jam koma terus meningkat seiring dengan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan mental dan kebutuhan untuk mencapai keseimbangan hidup.
Dengan tekanan dari berbagai sisi, seperti pendidikan, pekerjaan, dan media sosial yang semakin besar, Gen Z berupaya menemukan cara-cara kreatif untuk mengelola stres dan meningkatkan produktivitas.
BACA JUGA:Fenomena Doom Spending Bisa Bikin Gen Z dan Millennial Jadi Miskin?
BACA JUGA:Inilah 7 Tren Gaya Hidup Sehat yang Sedang Viral di Kalangan Gen Z
Jam koma memberi mereka kesempatan untuk sejenak keluar dari rutinitas dan fokus pada pemulihan diri, sehingga mereka bisa menghadapi tantangan dengan energi baru dan menjaga kesehatan mental dalam jangka panjang.
Simak informasi lengkapnya yang dihimpun oleh dari berbagai sumber, Jumat (25/10/2024);
Istilah "jam koma" semakin populer di kalangan generasi Z dan merujuk pada kondisi di mana seseorang merasa sangat lelah atau tidak produktif pada waktu tertentu, biasanya antara pukul 14.00 hingga 16.00 WIB.
Pada jam-jam ini, banyak orang mengalami penurunan energi dan kesulitan berkonsentrasi, yang sering kali dipicu oleh kurang tidur atau pola makan yang tidak teratur.
BACA JUGA:Inilah Alasan Mengapa Gen Z Lebih Suka Bekerja Remote daripada di Kantor
BACA JUGA:Bagi Para Perokok ! Kenali Dampak Merokok Bagi Kesehatan Mental Gen Z
Kondisi ini dapat terjadi karena siklus alami tubuh yang mengatur pola tidur dan energi.
Pada waktu tersebut, tubuh biasanya mengalami penurunan aktivitas secara alami.
Akibatnya, seseorang bisa merasa lemas atau bahkan mengantuk, meskipun sebelumnya sudah cukup istirahat.