Makin berjalan ke ujung, wujud air terjun semakin jelas terlihat dan alirannya meluncur deras melewati dinding tebing terjal nyaris tegak lurus.
BACA JUGA:10 Destinasi Wisata Gua di Indonesia yang Menarik Dijelajahi
BACA JUGA:Menikmati Keindahan Bawah Laut Indonesia dengan Freediving
Jalan setapak berakhir ketika kita bertemu tumpukan batu-batu alam nyaris seukuran kendaraan dan sedikit licin.
Kita harus ekstra hati-hati melangkah agar bisa sampai di titik tertinggi menuju kolam air terjun. Tetapi tidak disarankan untuk berenang karena bebatuan di sekeliling kolam sangat licin.
Sepintas, kawasan air terjun belum dikelola dengan baik kendati sudah mulai banyak kedai permanen dibangun tak jauh dari parkir kendaraan pengunjung.
Padahal, suasana sekitar masih cukup asri dan terjaga. Pengunjung tak hanya dari warga lokal saja, karena di antara mereka juga bisa dijumpai turis mancanegara meski jumlahnya masih sangat sedikit.
BACA JUGA:Astrotourism: Berwisata sambil Mengamati Benda Langit
BACA JUGA:Keajaiban Alam Grojokan Sewu, Lumajang: Destinasi Wisata yang Memesona
Agar makin menarik perhatian pengunjung, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asahan pada 10 Agustus 2024 lalu menggelar pengibaran 200 bendera Merah Putih di sekitar destinasi wisata Air Terjun Ponot.
Seperti dikutip dari website Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Asahan, kegiatan ini juga sebagai wadah promosi Air Terjun Ponot dan bagian dari program pariwisata kabupaten seluas 3.732,97 kilometer persegi yang memiliki ikon Asahan Go Wisata ini.
Terlebih, Kabupaten Asahan dengan panjang garis pantai 85 km menjadi pintu masuk strategis lantaran berhadapan langsung dengan Selat Malaka sebagai jalur perdagangan internasional dan salah satu tersibuk di dunia.
Sumber : Indonesia.go.id