RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Pemerintah Indonesia melalui Atase Perdagangan Kairo, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kairo, dan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) berkolaborasi untuk meningkatkan ekspor produk udang vaname dalam negeri ke pasar Mesir.
Salah satu langkah konkrit dalam upaya ini adalah kunjungan ke tambak budidaya udang vaname milik PT Esaputlii Prakarsa Utama (EPU) di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
“Pemerintah RI terus bersinergi untuk menggenjot ekspor produk udang vaname ke pasar Mesir. Kunjungan ini merupakan bentuk dukungan pemerintah kepada PT EPU, yang memiliki ketersediaan produk udang vaname untuk memenuhi permintaan pasar domestik dan diharapkan juga memenuhi permintaan pasar Timur Tengah, khususnya Mesir,” ujar Duta Besar (Dubes) RI untuk Mesir, Lutfi Rauf, dalam siaran pers Kementerian Perdagangan yang diterima pada Selasa (22/10/2024).
BACA JUGA:Perhatikan 5 Penilaian Utama Ini Jika Kamu Ingin Memulai Ekspor!
BACA JUGA:Strategi Peningkatan Ekspor Keramik: Memanfaatkan Kearifan Lokal untuk Pasar Global
Dubes Lutfi didampingi oleh Atase Perdagangan Kairo, M. Syahran Bhakti S, serta Pelaksana Fungsi Ekonomi KBRI Kairo, Rifki Rustam Arsyad.
Hadir pula dalam kesempatan itu Direktur Utama PT EPU, Ahmad Bhakty Baramul, Kepala Cabang PT EPU Parigi Moutong, Efendi Batjo, Kepala Gudang Pendingin PT EPU, Thomas Pattiapon, Konsultan Pasar Timur Tengah PT EPU, Moh. Khaliq Prabowo, dan perwakilan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Tengah.
Dubes Lutfi menjelaskan bahwa produk udang vaname yang dibudidayakan oleh PT EPU merupakan salah satu produk perikanan dan hasil laut Indonesia yang sangat diminati di pasar Mesir. Menurutnya, Mesir adalah pasar potensial bagi produk-produk unggulan Indonesia, termasuk udang vaname.
BACA JUGA:Menggali Potensi Tembakau: Kesempatan Emas Ekspor Indonesia
BACA JUGA:Kopi dan Coklat Jadi Dua Permata Ekspor Pertanian yang Siap Guncang Dunia
“Konsumen Mesir sangat menyukai produk perikanan dan hasil laut Indonesia, termasuk udang vaname. Ini menunjukkan bahwa udang vaname dari Indonesia memiliki kualitas dan daya saing yang tinggi. Momentum ini harus dimanfaatkan untuk meningkatkan volume ekspor ke pasar Mesir,” ungkap Dubes Lutfi.
Sementara itu, Atase Perdagangan Kairo, M. Syahran Bhakti S, menyatakan bahwa digitalisasi data operasional budidaya udang saat ini yang mempertimbangkan keberlanjutan usaha dan lingkungan akan memberikan nilai positif bagi PT EPU. Hal ini diharapkan dapat menarik minat pembeli potensial dari Mesir dan negara-negara sekitarnya.
“Pada tahun 2023, produk perikanan dan hasil laut Indonesia dengan kode sistem harmonisasi (HS code) 1604 yang diekspor ke Mesir mencapai USD 2 juta atau setara dengan Rp30 miliar. Selain itu, ekspor produk ikan beku dengan kode HS 0303 berhasil meraih USD 855 ribu atau setara Rp13,2 miliar,” jelas Syahran.
BACA JUGA:Dari Ladang ke Pasar Dunia: Menggali Potensi Ekspor Rempah-rempah Indonesia
BACA JUGA:Krisis Pangan Jadi Ancaman Global Hingga Lebih dari 10 Negara Terapkan Larangan Ekspor Pangan