Emang Terasa Enak,Tapi Perlu Diketahui Juga Keracunan Jengkol Yang Perlu Diwaspadai. Begini Cara Mengatasinya

Minggu 20 Oct 2024 - 19:15 WIB
Reporter : Debi Susanto
Editor : Ependi

BACA JUGA:Para ibu-ibu Wajib Tau, Ini Bahaya Bagi Anak Mengkonsumsi Ciki Ngebul Bagi Kesehatan,Yang Peu Diwaspadai

5. Nyeri saat buang air kecil yang cukup parah hingga menyebabkan muntah disebut juga sakit maag. Terasa nyeri saat buang air kecil.

Rasa sakit yang terjadi pada awal buang air kecil terjadi ketika kristal yang terbentuk dari asam gencholic mengiritasi uretra. Namun bila kemudian terasa nyeri, bisa jadi ini pertanda adanya masalah pada lambung.

Jika Anda mengalami gejala keracunan gincol, pertolongan pertama yang harus Anda lakukan adalah dengan banyak minum air putih hingga gejalanya berhenti. Hal ini penting untuk membantu produksi kristal asam gincholic dalam urin. Oleh karena itu, jangan hentikan keinginan untuk buang air kecil.

BACA JUGA:Pentingnya Transformasi Layanan Kesehatan Primer untuk Wujudkan Indonesia Emas 2045

BACA JUGA:Ketahui Manfaat Mengkonsumsi Ikan Teri Bagi Kesehatan Tubuh Kita.

Dalam kasus ekstrim, kajang kulan dapat menyebabkan kematian akibat genkol atau kajang kulan. Menurut banyak penelitian, kemarahan adalah salah satu penyebab utama cedera ginjal akut di Asia Selatan.

- Rebus jengkol terlebih dahulu sebelum dimakan untuk menyerap asam gincholic.

- Hindari konsumsi ankal dalam jumlah besar dan berkepanjangan, terutama bagi penderita penyakit ginjal.

- Hindari mengonsumsi Jangkol saat perut kosong atau dengan makanan atau minuman asam lainnya.

BACA JUGA:Inilah 7 Manfaat Tabebuya Bagi Kesehatan Tubuh yang Jarang Diketahui Orang, Bukan Hanya Cantik Dipandang!

BACA JUGA:Dari Kesehatan Jantung hingga Energi Tinggi: Ini 8 Manfaat Buah Pinang

Jengkol merupakan makanan yang aman dikonsumsi ibu hamil asalkan dikonsumsi secukupnya dan tidak berlebihan.

Jika Anda mengalami gejala keracunan jengkol secara berlebihan dan kepanjangan. Tetap juga tidak membaik setalah mencoba beberapa cara di atas. Sebaiknya anda konsultasi dengan dokter agar mendapatkan perawatan yang lebih serius.(*)

Kategori :