Menguak Kemiskinan Struktural di Indonesia: Penyebab dan Solusi yang Diperlukan

Minggu 13 Oct 2024 - 17:37 WIB
Reporter : Ependi
Editor : Ependi

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin pada Maret 2023 mencapai sekitar 9,36% dari total populasi, menunjukkan bahwa ketidakadilan ekonomi masih menjadi masalah serius.

BACA JUGA:Dampak Kenaikan Tarif Cukai Rokok Tahun 2025, Benarkah Bisa Mengurai Efek pada Ekonomi dan Kesehatan?

BACA JUGA:Guna untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi lebih Kuat

2. Akses Pendidikan yang Tidak Merata

Pendidikan adalah pilar penting untuk mengatasi kemiskinan, tetapi di Indonesia, akses pendidikan berkualitas masih terbatas, terutama di daerah pedesaan dan terpencil. 

Sekolah-sekolah di daerah ini sering kekurangan fasilitas dan tenaga pengajar yang berkualitas, sehingga banyak anak tidak dapat menerima pendidikan yang memadai.

3. Diskriminasi dan Marginalisasi

Kelompok tertentu, seperti perempuan, anak-anak, dan masyarakat adat, sering mengalami diskriminasi yang menghalangi mereka untuk mengakses peluang ekonomi dan pendidikan. 

BACA JUGA:Perkembangan Ekonomi Digital E-Commerce di Indonesia Ternyata Tidak Terlepas Dari Peranan Gen Z

BACA JUGA:Krisis Ekonomi China Berpotensi Menular ke Seluruh Dunia, Mengapa Demikian?

Hal ini memperburuk kondisi mereka dan memperkuat siklus kemiskinan.

4. Kebijakan Publik yang Tidak Efektif

Kebijakan pemerintah yang tidak berpihak pada masyarakat miskin juga berkontribusi pada kemiskinan struktural. 

Program-program perlindungan sosial yang kurang tepat sasaran dan ketidakcukupan infrastruktur di daerah tertinggal semakin memperburuk situasi.

BACA JUGA:Tol Laut, Jembatan Ekonomi Maritim Indonesia

BACA JUGA:Mendorong Kinerja Industri Manufaktur Ekspansif, Ekonomi Stabil

Kategori :