Orang-orang yang berinvestasi secara tradisional adalah orang-orang yang beli murah jual mahal.
Orang-orang yang berinvestasi emas dengan metode Conventional ini, biasanya mereka tidak menyimpan emas, Namun targetnya adalah jual beli emas.
Mereka beli saat murah, lalu menjual saat naik. Kemudian, menunggu lagi saat harga turun, beli lagi saat naik dan jual lagi.
BACA JUGA:Status Hutan Berubah, Investasi Tambang Emas Kian Mulus
BACA JUGA: Mau jadi Sultan! Ini 4 Cara Menabung Emas Fisik yang Dapat Anda Lakukan
Mereka menjual saat real emas batangan emas antam.
3. Jual beli emas tetapi sebagai distributor
Jika anda memperhatikan, emas itu ada dua yakni emas batangan dan emas perhiasan.
Buat kamu yang memiliki modal lumayan maka ada baiknya, bisnis jual beli emas dilakoni namun posisi anda sebagai distributor.
4. Bisa berinvestasi untuk modal kerja
Caranya anda beli emas, selanjutnya, ditaruh di pegadaian dan ambil uangnya. Keuntungan, uangnya dapat anda jadikan modal atau diputar untuk bisnis.
BACA JUGA:Emas vs Saham, Mana yang Lebih Menguntungkan?
BACA JUGA:Tips, Modal Rp 620.250, 6 Bulan Dapat Emas Seharga Rp 4 Juta Lebih, Gini Caranya
Kalau anda simpan emasnya, sudah pasti anda tidak bisa dapat namanya Cash Flow.
Cash Flow adalah arus uang, uang masuk keluar. Emas tetap ada secara fisik tapi anda tidak bisa dapat Cashflow.
Maka cara yang dapat dilakukan adalah taruh di pegadaian, minta uang yang selanjutnya digunakan untuk jual beli barang.