BENGKULU RU - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Bengkulu bersama Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia (RI), berkolaborasi dalam mengoptimalkan program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS).
Demikian disampaikan Kepala DPK Provinsi Bengkulu, H. Meri Sasdi, M.Pd, Selasa 08 Oktober 2024.
Menurut Meri Sasdi, dukungan dari Perpusnas RI dalam memajukan program TPBIS sangatlah penting, sehingga target dari program tersebut dapat tercapai.
"Melalui pertemuan pemangku kepentingan, optimalisasi pelaksanaan program TPBIS di Bengkulu, yang telah didukung dari pusat, kita yakini dapat terlaksana dengan baik," ungkap Meri Sasdi.
BACA JUGA:Program Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, Perpustakaan BU Buka Stake Holder Meeting
BACA JUGA:Gelar PLM, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Bengkulu Utara Rangkul 50 Peserta
Meri Sasdi berharap, Bengkulu bisa menjadi contoh bagi provinsi lainnya dalam melaksanakan program ini secara berkelanjutan.
"Sehingga perpustakaan tidak hanya berfungsi sebagai pusat informasi, tetapi juga memberdayakan masyarakat desa. Dengan begitu inklusi sosial yang berdampak pada peningatan kesejahteraan masyarakat dapat tercapai," kata Meri Sasdi.
SementaraPustakawan Ahli Utama Perpusnas RI, Deni Kurniadi, M.Hum menjelaskan, TPBIS adalah program prioritas nasional sejak tahun 2018.
"Program ini bertujuan menjadikan perpustakaan sebagai pusat berkumpulnya masyarakat, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan ekonomi," jelas Deni.
BACA JUGA:Tingkatkan Minat Baca Warga, Pemdes Diminta Buka Perpustakaan Desa
Lebih lanjut Deni mengemukakan, program ini telah direplikasi di 38 provinsi dan ribuan desa di seluruh Indonesia, dengan harapan dampaknya semakin luas melalui sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat.
"Dengan pertemuan ini, kita menekankan pentingnya peran perpustakaan dalam pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat," demikian Deni. (tux)