Direktur GTK Madrasah Thobib Al Asyhar menambahkan, dari total anggaran sebesar Rp7,25 triliun, sebagian besar dialokasikan untuk kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan, seperti Tunjangan Profesi Guru (TPG), Tunjangan Insentif, Tunjangan Khusus, dan BPJS Ketenagakerjaan.
BACA JUGA:Hari Ini, Bupati Serahkan SK Guru PPPK di Bengkulu Utara
BACA JUGA:Ini Progres Usulan NIP PPPK Guru Provinsi Bengkulu
Selain itu, tambah Thobib, pihaknya sedang melakukan kajian tentang upaya bagaimana antrean panjang PPG guru madrasah dapat diakselerasi.
Adapun terkait, tunjangan khusus bagi guru madrasah di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) tahap kedua segera dicairkan Kemenag.
“Tunjangan khusus tahap pertama sudah kami cairkan, dan saat ini sedang persiapan pencairan tahap kedua. InsyaAllah bulan ini atau awal Oktober 2024 tunjangan khusus kami cairkan,” kata Thobib.
Tidak hanya tunjangan, Kemenag juga fokus dalam meningkatkan kompetensi guru madrasah seluruh Indonesia melalui pelatihan. Terutama guru yang berasal dari 3T.
BACA JUGA:Belum Gajian 3 Bulan, Guru PPPK Bengkulu Utara Ngeluh!
Sepanjang 2024, berbagai pelatihan sudah dilakukan di wilayah 3T dari Aceh, Riau, Kepulauan Riau, Sumatra Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan Barat, Maluku Utara, Sulawesi Utara, dan Papua Barat. Melalui pelatihan ini kualitas pedagogik dan substansial guru serta kepala madrasah ditingkatkan.
Pada September ini, pelatihan di Ambon-Maluku menjadi putaran terakhir di 2024. Pelatihan ini diikuti 125 guru dan kepala madrasah yang datang dari berbagai wilayah kabupaten di provinsi Maluku, seperti Pulau Aru, Kepulauan Tanimbar, Pulau Buru, Kepulauan Seram hingga Provinsi Papua Barat.
Kemenag juga memberikan bantuan laptop kepada dua guru wilayah 3T yang berdedikasi dan berprestasi. Bantuan tersebut diharapkan bisa mendukung pembelajaran selama di kelas maupun peningkatan komptensi guru bersangkutan. (**)
Sumber Indonesia.go.id