Utang yang menumpuk bisa berujung pada masalah finansial yang serius," ujarnya.
Literasi Keuangan yang Meningkat
Menanggapi kebutuhan ini, beberapa penyedia layanan paylater telah mulai menawarkan edukasi finansial kepada pengguna mereka.
Program-program literasi keuangan yang diselenggarakan oleh platform fintech diharapkan dapat membantu Gen Z memahami cara mengelola utang dan merencanakan keuangan mereka dengan lebih baik.
BACA JUGA:Perkembangan Ekonomi Digital E-Commerce di Indonesia Ternyata Tidak Terlepas Dari Peranan Gen Z
BACA JUGA:Frugal Living, Tren Hidup Hemat di Kalangan Millenial dan Gen Z
Beberapa aplikasi bahkan menyediakan fitur edukasi interaktif yang menjelaskan tentang manajemen utang dan pentingnya membuat anggaran.
Langkah ini merupakan upaya positif untuk memastikan bahwa Gen Z tidak hanya menjadi konsumen yang pintar, tetapi juga pengelola keuangan yang bijaksana.
Dengan segala kemudahan yang ditawarkan, paylater memang telah menjadi senjata rahasia Gen Z dalam berbelanja di era digital.
Namun, penting bagi mereka untuk tetap memperhatikan risiko yang mungkin muncul.
BACA JUGA:Seberapa Besar Peluang Gen Z untuk Miliki Rumah Impian? Bagaimana Caranya, Simak Penjelasan Berikut!
BACA JUGA:Peran Gen Z dalam Ekonomi Kreatif dalam Berinovasi dan Melihat Peluang Bisnis Baru
Literasi keuangan yang baik dan kesadaran akan batas kemampuan adalah kunci untuk memanfaatkan layanan ini dengan bijak.
Sebagai generasi yang dikelilingi oleh teknologi, Gen Z memiliki potensi besar untuk mengubah cara kita memandang belanja dan keuangan.
Dengan pendekatan yang tepat, mereka tidak hanya dapat menikmati kemudahan paylater, tetapi juga menciptakan masa depan keuangan yang lebih stabil dan terencana.
Dengan demikian, paylater bukan sekadar alat, tetapi juga peluang untuk belajar dan tumbuh secara finansial.