Parah, Usai Pelantikan Dewan Warga Diusir Saat Ingin Ikut Makan
Gedung DPRD Mukomuko-Radar Utara/ Wahyudi -
MUKOMUKO.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Sekretaris dewan (Sekwan) Kabupaten Mukomuko, Syahrizal, SH harus kembali mengevaluasi kinerja para stafnya.
Agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Pasalnya, banyak aduan dari warga soal buruknya perangai oknum staf khususnya yang diberi tugas menjaga prasmanan.
Oknum staf ini tidak segan melarang dan mengusir warga yang ingin ikut makan di meja prasmanan usai pelantikan anggota DPRD Mukomuko pada Selasa, 20 Agustus 2024 kemarin.
Kejadian ini salah satunya dialami Tono, warga Kabupaten Mukomuko yang saat itu ia berniat akan mengambil piring.
BACA JUGA:25 Anggota DPRD Mukomuko Dilantik, Pimpinan Sementara Dijabat Karto dan Wisnu
BACA JUGA:Pimpinan DPRD Mukomuko Disiapkan Mobnas Baru, Mobnas Lama Disimpan
Baru saja piring tepegang, ia tidak diizinkan mengambil makanan di meja prasmanan itu dengan alasan untuk pejabat dan anggota dewan.
Parahnya, cara melarang dengan nada teriak. Kontak saja, Tono pun mengaku malu. Padahal ia datang di gedung dewan sebagai tamu.
"Saya datang ke gedung itu memenuhi undangan pelantikan dewan. Alangkah malunya saya diteruskan seperti itu. Untung saja saya tidak naik pitam. Ya harapan kami, tolong kejadian seperti ini jangan sampai terulang kembali. Karena saya melihat banyak sekali warga yang hasilnya diperlakukan seperti saya," kesalnya.
Sementara itu Sekwan Kabupaten Mukomuko, Syahrizal, SH ketika dikonfirmasi, Rabu, 21 Agustus 2024 membantah jika ada tamu yang akan makan diusir.
BACA JUGA:Panitia Matangkan Persiapan Jelang Pelantikan DPRD Mukomuko
BACA JUGA:Tanpa Proses Lelang Pimpinan DPRD Bisa Beli Mobnas Perorangan
Menurut dia, tidak ada yang diusir. Penjaga prasmanan itu hanya mengantisipasi saja makanan yang disediakan kurang. Karena pelantikan kemari, pihaknya hanya menyiapkan sebanyak 700 porsi sesuai ketersediaan anggaran.
"Sedangkan yang datang lebih dari itu. Makanya penjaga prasmanan kemarin bimbang, takutnya tamu yang benar-benar diundang tidak dapat makan. Makanya ada pembatasan. Yang jelas tidak ada pengusiran, dan itu hanya miskomunikasi saja," pungkasnya. (rel)