1.485 Personil TNI Dikerahkan, Netralitas Harga Mati

DONI/RU - Korem 041/Gamas saat apel gelar pasukan dalam rangka kesiapan pengamanan Pemilu 2024 diguyur hujan lebat--

Pengamanan Pemilu 2024

BENGKULU RU - Korem 041/Garuda Emas (Gamas) mengerahkan sebanyak 1.485 prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) untuk pengamanan Pemilu 2024 di Provinsi Bengkulu. Dalam momentum apel gelar pasukan yang diikuti 627 prajurit TNI dan sempat diguyur hujan lebat, para prajurit diingatkan untuk senantiasa menjaga netralitas.

Kasrem 041/Gamas, Kolonel Inf. Anhar Premana, SE, MM mengatakan. Apel gelar pasukan ini dilakukan secara serentak se-Indonesia. "Tujuannya untuk mengecek secara langsung kesiapan prajurit TNI AD," ungkap Anhar usai apel yang dipusatkan di halaman Makorem 041/Gamas dan dipimpin Kasad, Jenderal TNI. Agus Subiyanto secara virtual, Rabu (8/11).

Menurutnya, dalam pelaksanaan Pemilu 2024 mendatang, pihaknya selaku TNI AD memastikan bakal turut berperan secara maksimal dalam pengamanan. "Upaya ini semata-mata agar penyelenggaraan Pemilu dapat berjalan sukses. Maka dari itu kitapun mengambil langkah-langkah antisipatif, bersama seluruh jajaran Korem 041/Gamas di Bengkulu," tegasnya.

Dalam pengamanan, lanjut Anhar, sebanyak 1.485 prajurit TNI Korem 041/Gamas beserta jajaran bakal disiapkan. Seluruh personil itu dikerahkan di seluruh wilayah kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu ini. "Kita juga menekankan para prajurit TNI ini harus terlibat aktif dalam upaya pengamanan Pemilu 2024," kata Anhar.

BACA JUGA:Jaga Kebudayaan, Dewi Coryati: Penting Ditanamkan Sejak Dini

Lebih jauh disampaikannya, yang tidak kalah pentingnya dalam kesempatan ini pihaknya juga menegaskan agar prajurit TNI AD di Provinsi Bengkulu harus dapat menjaga sikap, yakni dengan senantiasa menjaga netralitas dalam Pemilu 2024 nanti. Karena bagaimanapun juga yang namanya netralitas itu merupakan harga mati bagi setiap prajurit TNI. 

"Kita sebagai TNI tidak bisa main-main ataupun tawar-menawar terhadap sikap untuk menjaga netralitas ini. Kalau nantinya terbukti ada prajurit TNI AD yang tidak bersikap netral dalam Pemilu, tentu ada tindakan yang sangat keras bakal diberikan pimpinan. Makanya sejak awal selama di lapangan, tetap jaga netralitas TNI AD," demikian Anhar. (tux)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan