Gempa Terjadi Hampir Bersamaan dengan Penampakan Matahari Kembar
Gempa Terjadi Hampir Bersamaan dengan Penampakan Matahari Kembar-Radar Utara/ Benny Siswanto-
Paparan data dari seismograf milik BMKG, mencatat gempa yang terjadi memiliki magnitudo : 4.1 skala richter (SR).
Gempa bumi yang terjadi pada , 26 September 2024, Pukul 07:11:59 WIB, dengan lokasi :3.63 LS - 101.89 BT.
Mencermati kedalamannya, masuk kategori gempa dangkal. Cermatan BMKG, gempa itu terjadi pada 40 km BaratDaya BENGKULUUTARA), dengan kedalaman : 27 Km ::BMKG
BACA JUGA:Lagi, Gempa Dangkal Goyang Bengkulu, Kedalamannya 3 Kilometer
BACA JUGA:Gempa Terkini : Bengkulu Digoyang Magnitudo 3,3
Tanggapan BMKG Soal Fenomena Matahari Kembar
Fenomena langit semacam ini, sudah terjadi lebih dulu di wilayah Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat atau Sumbar.
Dilansir dari Kompas.com, Kepala Stasiun BMKG Padang Panjang, Suaidi Ahadi, membenarkan adanya kemunculan kabar tersebut di wilayah Mentawai, Sumbar yang terjadi pada Sabtu, 24 Februari 2024.
Dia menegasi, bahwa kemunculan matahari seakan kembar di langit Mentawai tersebut, bukan mengisyaratkan tanda alam apapun.
Sejawat Suaidi yang merupakan Kepala Stasiun BMKG Minangkabau, Desindra Deddy Kurniawan, kemunculan fenomena matahari kembar itu merupakan fenomena yang disebut Parhelion.
BACA JUGA:BREAKING NEWS : Gempa Berpusat di Bengkulu Utara
BACA JUGA:Enggano Masuk Prediksi Gempa 8,8 SR
Menurutnya, Parhelion atau sun dog biasa terjadi. Dalam analisanya, sun dog terjadi lantaran pembiasan atau pemantulan sempurna sinar matahari, lantaran partikel kristal es awan pada lapisan atmosfer yang tinggi.
"Hasil pembiasannya berkumpul dan membentuk matahari semu," ungkapnya.
Sejauh penjelasannya yang turut ditegasi oleh Koordinator Bidang Observasi dan Informasi, Yudha Nugraha, menjelaskan hingga kini belum ada penelitian yang menyatakan fenomena ini sebagai pertanda indikasi kejadian bencana.