Enam Napi Lapas Arga Makmur Keluar Penjara

--

ARGA MAKMUR RU - Masih dalam masa tahanan, enam napi di Lapas Arga Makmur, terpantau keluar penjara. Kepala Lapas (Kalapas), Irwan, saat dikonfirmasi, tak menampik soal itu. 

Dia menyampaikan, keenamnya merupakan warga binaan yang tengah menjadi obyek pembinaan dan sejalan dengan regulasi yang berlaku. Persisnya, aktivitas tersebut merupakan pembinaan kemandirian bagi WB melalui Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Perikanan di kolam ikan yang dilaksanakan Kamis (23/11). Program ini sangat bermanfaat bagi WBP. Dengan pola pembinaan sesuai tahapan dengan memperhatikan dan mempertimbangkan minat dan bakat.

"Kelak setelah mereka bebas dapat dijadikan bekal dan mengembangkan usaha sendiri," ujar Kalapas, menjelas.

Diketahui sebelumnya, Lapas Arga Makmur sendiri, menjadi salah satu lapas produktif yang ditetapkan sebagai penyelenggara SAE. Program pembinaan ini, berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas) Nomor PAS-403.PK.01.04.04 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Sarana Asimilasi dan Edukasi di Lembaga Pemasyarakatan.

Dalam tataran praktik langsung kemarin itu, peserta SAE yang tetap dengan pengawasan ketat petugas, melakukan aktivitas di sekitar kolam, memeriksa dan memperbaiki saluran air dan memberi pakan ikan. Pembinaan kemandirian ini dilakukan untuk meningkatkan kembali pembinaan kemandirian WBP agar terus produktif, membaurkan WBP yang mengikuti kegiatan ke masyarakat. Harapannya, menjadi bekal sehingga jika kembali ke masyarakat memiliki jiwa kewirausahaan, mandiri dan berdayaguna.

 BACA JUGA:HGN & HUT PGRI, Guru Diminta Berperan Tanaman Stop Bullying

Perluasan kerja pembinaan di lingkungan pengayoman, kata Irwan, terus dilakukan perluasan. Tidak hanya melakukan pembinaan dengan cara-cara konvensional. Tapi pembinaan dengan mengedepankan output, mereka yang benar-benar memiliki bekal kecakapan hidup atau life skill. Bukan itu saja, masih Irwan, pemberdayaan dengan pelibatan lembaga-lembaga berkompeten serta lembaga sertifikasi yang bahkan berlaku di level Asean. Juga menjadi bagian dari transformasi di lingkungan lapas. 

"Perluasan pembinaan ini, menjadi bagian dari transformasi lapas. Tidak sebatas fokus pada pelaksanaan putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap. Tapi juga turut andil bagi negari, dalam melahirkan manusia-manusia terampil dan berkompeten," pungkasnya. (bep)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan