Potensi Besar Peternakan Kambing di Indonesia
Komoditas domba dan kambing dinilai sebagai ruang ekonomi rakyat yang strategis untuk dikembangkan. Pemerintah berencana menyetop impor kambing agar mampu menggerakkan perekonomian masyarakat pedesaan. -ANTARA FOTO/ Yudi Manar-
Banten: 408.672 ekor
DI Yogyakarta: 145.717 ekor
Aceh: 119.672 ekor
Lampung: 97.572 ekor
NTT: 82.764 ekor
Jambi: 71.?695 ekor
Selain Jawa sebagai sentra utama peternakan kambing, potensi untuk dikembangkan di luar Pulau Jawa sebagai usaha tani terpadu juga sangat besar. Sebagai contoh Provinsi Lampung yang berpotensi sebagai sentra ternak kambing dengan populasi kambing mencapai 1.573.787 ekor.
BACA JUGA:Desa Diminta Berperan Aktif, Berantas Judi Online
BACA JUGA: Soal Jembatan Lembah Duri, Tripika Pinang Raya Rancang Persiapan Langkah Darurat
Harga Daging Kambing
Kondisi geografis dan iklim di tanah air dinilai sangat mendukung pengembangan peternakan kambing. Selain lahan luas, juga ketersediaan beragam sumber pakan alami, banyak daerah di Indonesia yang cocok untuk peternakan kambing. Beberapa faktor yang menunjukkan potensi besar peternakan kambing di Indonesia antara lain:
Permintaan pasar yang tinggi: Daging kambing adalah salah satu komoditas yang memiliki permintaan tinggi, terutama pada momen-momen tertentu seperti Iduladha. Selain itu, susu kambing semakin populer karena manfaat kesehatannya.
Dari sisi harga, daging kambing cenderung lebih mahal dibandingkan daging sapi. Berdasarkan data dari BPS dan beberapa survei pasar:
- Harga daging kambing: Rata-rata sekitar Rp130.000 - Rp150.000 per kilogram.
- Harga daging sapi: Rata-rata sekitar Rp 120.000 - Rp 140.000 per kilogram.