Mukomuko Tambah 7,5 Ton Beras Cadangan Pangan Pemerintah

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Mukomuko. Elxsandi Ultria Dharma STP, MEc, DEv-Radar Utara/ Wahyudi -

“Dalam Peraturan Gubernur itu, ada larangan pemakaian beras cadangan milik Pemkab Mukomuko untuk membantu warga yang terkena dampak bencana alam banjir atau tanah longsor. Untuk membantu korban bencana alam, bisa menggunakan beras lain. Beras cadangan itu hanya untuk masyarakat pada saat dilanda krisis pangan akibat gagal panen atau akibat lainnya,” jelasnya.

Elxsandi juga menyatakan, jika melihat grafik penggunaan beras cadangan untuk membantu warga korban bencana alam.

BACA JUGA:Keruskaan Motor Dinas Kades Tanggungjawab Pemerintah Desa

BACA JUGA:DPMD Godok Proses Pilkades Antar Waktu Desa Tirta Makmur dan Tanah Rekah

Setiap tahunnya itu antara 3 – 5 ton ketika beras tersebut masih bisa dipakai untuk membantu warga yang terkena dampak bencana alam.

Namun karena beras itu hanya dapat dipakai pada saat terjadi ancaman krisis pangan, maka ia pun memastikan ketersediaan beras cadangan pangan sebanyak 11,2 ton  yang saat ini berada di gudang Bulog sangat mencukupi.

Bahkan bisa saja  beras tersebut tidak dipakai sama sekali seperti di tahun 2023 lalu.

“Tahun 2023, ketersediaan beras cadangan pangan sebanyak 11,2 ton masih utuh. Kalau perkiraan saya, stok beras yang ada sekarang juga tidak akan dipakai kalau penggunaan beras itu mengacu pada Pergub. Tapi kalau dipakai untuk membantu warga yang terkena musibah bencana alam seperti banjir, kebakaran dan lainnya dipastikan bakal berkurang. Seperti pengalaman sebelumnya, dalam setahunnya itu kita menghabiskan beras cadangan untuk membantu warga sebanyak 3 – 5 ton,” terangnya.

BACA JUGA:Vaksin Anti Rabies di Mukomuko Masih 84 Viral

BACA JUGA:TRC Kecamatan Bakal Dibentuk Agustus

Meski ketersediaan beras cadangan pangan yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Mukomuko masih utuh sebanyak 11,2 tin.

Namun pembelian beras untuk menambah beras cadangan tetap akan dilakukan. Hal itu juga menindaklanjuti aturan dari pemerintah yang menyatakan setiap daerah setidaknya harus memiliki stok beras cadangan sebanyak 18,2 ton.

Meski demikian, pihaknya selalu berharap agar daerah ini tidak ada bencana alam yang dapat mengakibatkan terjadinya krisis pangan baik skala kecil maupun besar.

“Kalau harapan kita jangan sampai terjadi bencana alam. Kalaupun sempat terjadi, kita sudah memiliki beras yang kami anggap cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” pungkasnya. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan