Tahun Ini Dilanjutkan, Penataan DDTS Jadi Wisata Edukasi Alam
Rohidin Mersyah saat FGD di Jakarta-Radar Utara/Doni Aftarizal-
BENGKULU RU - Kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Danau Dendam Tak Sudah (DDTS), bakal dikembangkan menjadi taman wisata yang sarat dengan edukasi eksklusif serta mengedepankan story telling budaya Bengkulu dan ramah lingkungan.
Ini disampaikan Gubernur Bengkulu, Prof. Dr. H. Rohidin Mersyah saat memimpin langsung Forum Group Discussion (FGD) I perencanaan penataan DDTS di Jakarta.
"Letak kawasan TWA DDTS ini tidak jauh dari pusat Kota Bengkulu, dan nantinya bakal menjadi ikon baru, selain kawasan Pantai Panjang," ungkap Rohidin.
Menurut Rohidin, kawasan TWA DDTS yang memiliki luas sekitar 577 hektare, juga bakal dibuat wisata dayung yang memungkinkan pengunjung menikmati pemandangan danau dengan menggunakan fasilitas jetty.
BACA JUGA:Pendidikan Usia Dini, Derta: Pondasi Penting Pembentukan Karakter
BACA JUGA:Ditargetkan Segera Disahkan, Raperda Diharapkan Akomodir 22 Hak Disabilitas
"Jadi dalam FGD kita sampaikan konsep pengembangan wisata DDTS ini dan alhamdulillah mendapatkan respon positif dari berbagai pihak," kata Rohidin.
Termasuk, lanjut Rohidin, dari Tokoh Masyarakat Bengkulu yang ada di Jakarta serta dari para tamu FGD. Sementara untuk menunjang kegiatan besar, baik event besar maupun umum untuk menggerakkan ekonomi daerah, di kawasan DDTS juga dibangun amphitheater.
"Khusus untuk event daerah Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bengkulu, menyusun event yang sesuai dengan karakteristik wisata DDTS," ujar Rohidin.
Rohidin menambahkan, rencana desain wisata DDTS ini diharapkan dibuat tulisan besar Danau Dendam Tak Sudah, yang dapat dilihat dari view mana saja.
BACA JUGA:Hari Ini, Undian Simpedes BRI Cabang Arga Makmur. Apa Saja Hadiah yang Akan Ditarik Nasabah?
BACA JUGA:Kajati Sumatera Selatan Resmi Lantik Rudi Iskandar SH, MH Sebagai Kajari Muara Enim
"Kemudian jika dilihat dari atas terdapat view Bunga Rafflesia yang besar," tambah Rohidin.
Lebih lanjut Rohidin menyampaikan, selanjutnya untuk mengakomodir UMKM yang variatif dan sesuai dengan kekhasan daerah. Sekaligus mengakomodir biota endemik yang ada seperti Anggrek Pensil dan Kantong Semar.