Penting! Skema Penggunaan Pupuk Bersubisi Berubah, Kini Dievaluasi Setiap 4 Bulan, Data Baru Bisa Masuk
Ilustrasi : Pupuk-Radar Utara-Pupuk
Update NIK eksisting atau data yang sudah disetujui kepala dinas untuk volume pupuk serta penambahan pupuk organik bagi NIK eksisting yang telah terdaftar sesuai dengan rekomendasi wilayah.
Untuk diketahui, Kabupaten Bengkulu Utara sebagai wilayah dengan alokasi pupuk terbanyak di Provinsi Bengkulu, patut menjadi cermatan.
Membaca pergerakan serapan pupuk subsidi tahun 2023 yang dapat dijadikan sebagai salah satu parameter, diketahui kuota pupuk subsidi Tahun 2023 dengan 3 varian saat itu jumlahnya sebanyak 8.553 ton. Saat itu, variannya yang meliputi Urea sebanyak 4.200 ton, NPK 4.252 ton serta NPK Formula sebanyak 101 ton.
BACA JUGA:Bangun RTH di Mukomuko Disiapkan Rp900 Juta
BACA JUGA:Rehap Gedung Uji KIR Kendaraan Diusulkan Rp1,2 Miliar
Dibreakdown ke tingkat kecamatan berdasarkan luasan lahan pertanian pangan berkelanjutan, alokasi pupuk tertinggi ditempati Kecamatan Hulu Palik dengan alokasi 956 ton, disusul Kecamatan Arga Makmur dengan 622 ton. Sedangkan, Kecamatan Arma Jaya dengan 599 ton.
Serapan pupuk subsidi di Kabupaten Bengkulu Utara (BU) tahun 2023, periode Juli totalnya mencapai 669,1 ton. Adapun total alokasi jenis Urea ke daerah ini sebanyak 1.808.342 kg atau 1.800 ton lebih. Sedangkan untuk jenis NPK yang memiliki alokasi sebanyak 3.287.546 kg atau 3.200-an ton lebih, tercatat di penghujung Juli, sudah diserap mendekati separuhnya. Tepatnya, 1.306.600 kg atau 1.300 ton lebih.
Serapan pupuk yang menjadi obyek subsidi duit negara dan sempat disorot Presiden Joko Widodo atau Jokowi, lantaran diduga acap diselewengkan. Disalahgunakan bukan untuk pertanian pangan, tapi ke perkebunan. Tingkat serapan tertinggi berada di Kecamatan Hulu Palik.
Wilayah yang dimekarkan dari Kecamatan Kerkap itu, untuk Urea sebanyak 160.750 kg atau 160-an ton lebih. Untuk NPK, sudah disedot sebanyak 340,2 ton. Posisi kedua, ditempati oleh Kecamatan Kota Arga Makmur. Serapan posisi ketiga ditempati Kecamatan Kerkap. Menariknya lagi, satu-satunya kecamatan dengan serapan tertinggi, dimana seluruh alokasi pupuk sudah diserap total alias ludes, terjadi di Kecamatan Pinang Raya.
BACA JUGA:Baru 8 Daerah Irigasi Di Selagan Raya Dinyatakan Aktif
BACA JUGA:Dua Syarat Agar Timnas Indonesia Lolos Ronde Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026
Kecamatan Arga Makmur dengan alokasi urea 310.509 kg, kini menyisakan 197.259 kg. Untuk kuota NPK sebanyak 453.245 kg, kini masih bersisa 284.245 kg. Arma Jaya, kuota urea 130.226, sisa 045.626 kg. Untuk NPK sebanyak 190.939 kg, bersisa 030.739 kg. Selanjutnya Hulu Palik. Kecamatan dengan kuota terbanyak ini, memiliki kuota Urea 517.669 dan masih bersisa 356.919 kg. Untuk NPK 879.753, sisa 539.553 kg.
Kerkap Urea sebanyak 253.332 kg, sisa 160.932. NPK sebanyak 361.962, bersisa 235.962 kg. TAP Urea 100.623 kg, sisa 046.723 kg. NPK 188.813, sisa 235.962 kg. Air Besi Urea 026.000, sisa 013.350 kg. NPK 064.600 kg, sisa 092.713 kg. Kecamatan Air Napal, Urea 033.554, sisa 026.604 kg. NPK 101.048, sisa 067.898 kg.
Kecamatan Padang Jaya. Wilayah yang dulunya basis pertanian, dibuktikan dengan keberadaan Bendung Air Lais yang dapat mengairi ribuan hektar sawah, namun kini berubah menjadi perkolaman dan perkebunan, memiliki kuota Urea 144.777, bersisa 073.077 kg. NPK 406.757, sisa 254.757 kg.
Kecamatan Lais, Urea 069.666 kg, sisa 038.416 kg. NPK 139.863 kg, sisa 080.163 kg. Kecamatan Batiknau, Urea 059.364 kg, sisa 041.414. NPK 178.835, sisa 127.335 kg. Kecamatan Ketahun, Urea 003.750 kg, sisa 003.750 kg. NPK 018.000 kg, sisa 014.000 kg.