Desa Rama Agung, Miniaturnya Indonesia di Bengkulu Utara. Hidup Berdampingan di Tengah Keragaman

Desa Rama Agung, Miniaturnya Indonesia di Bengkulu Utara. Seluruh Agama Hidup Berdampingan, Begini Keharmonisannya... -Radar Utara/Wahyudi Ndut-

BACA JUGA:Tabuh Gong, Bupati Mian Buka Program TMMD Kodim 0423 Bengkulu Utara

Namun prinsip untuk mengisi dan membangun, itu selalu masyarakat nomor satukan.

"Artinya apa, dari prinsip tersebut, timbul lah tingkat pemikiran bagaimana saling mengisi dan saling menguatkan untuk membangun dalam kebersamaan," cerita Yonas sembari menikmati secangkir kopi.

Diceritakan, konon masyarakat di Desa Rama Agung Kecamatan Kota Arga Makmur tersebut berawal dari transmigrasi masyarakat Bali yang terkena dampak dari meletusnya Gunung Agung di Provinsi Bali pada tahun 1963.

Kemudian seiring dengan berjalannya Waktu, masyarakat dari berbagai suku, agama, etnis banyak yang berdatangan kemudian saling berkeluarga dan menjadi ramai dengan dan terkenal hingga saat ini.  

BACA JUGA:Pemdes Jogja Baru Salurkan BLT DD Bulan April dan Mei, Sekaligus Titik Nol Pembangunan Fisik TA 2024

BACA JUGA:Tabuh Gong, Bupati Mian Buka Program TMMD Kodim 0423 Bengkulu Utara

Inilah yang dapat diceritakan oleh radarutara.bacakoran.co bersama pak Yonas tentang uniknya Desa Rama Agung yang menjadi miniaturnya Indonesia dari segi kerukunan antar umat beragama dalam wisata desa religi.

Tentunya bagi masyarakat Bengkulu, Desa Rama Agung yang terletak di pusat Ibu Kota Kabupaten Bengkulu Utara ini.

Sudah sangat familiar dan menjadi kebanggaan dengan berbagai keunikan, ciri khas dan yang lebih penting suasana sejuk, rukun, damai dan tentram di tengah masyarakat. 

Semoga bakal muncul dan lahir desa lain yang juga memberikan warna dalam suasana kedamaian untuk Indonesia. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan