Petugas Mendata Populasi Hewan Penular Rabies

Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, drh. Diana Nurwahyuni--

MUKOMUKO RU - Pemerintah Kabupaten Mukomuko melalui Petugas dari Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian akan melaksanakan pendataan populasi hewan penular rabies (HPR). Pendataan itu dilakukan  sebagai satu upaya dan langkah pencegahan penularan penyakit rabies. Salah satunya dengan kegiatan pemberian vaksin antirabies terhadap HPR baik anjing dan kucing peliharaan warga.

"Nanti kami akan turun ke desa-desa untuk menanyakan langsung jumlah hewan kucing dan anjing peliharaan  warga. Kalau data itu sudah kita dapatkan baru kita lakukan kegiatan vaksinasi anti rabies," kata Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, drh. Diana Nurwahyuni.

Sedangkan untuk kegiatan pemberian vaksin anti rabies, telah dilaksanakan beberapa waktu lalu. Meski demikian, pihaknya butuh data pupulasi hewan penular rabies secara akurat agar nantinya tidak ada HPR yang tidak diberi vaksin pada saat kegiatan vaksinasi lanjutan.

"Terkait lokasi kegiatan vaksin tetap tersebar di Puskeswan yang ada di Kabupaten Mukomuko," ujarnya.

Dikatakan Diana, salah satu lokasi kegiatan pemberian vaksin rabies terhadap HPR peliharaan warga yaitu di Kecamatan Pondok Suguh. Karena sebelumnya, di wilayah itu ditemukan warga setempat dinyatakan positif rabies akibat digigit anjing. Ia menyebutkan, untuk jumlah hewan penular rabies yang menjadi sasaran vaksinasi, sesuai dengan data yang diberikan oleh petugas peternakan dan kesehatan hewan tersebar di 15 kecamatan.

BACA JUGA:Rehabilitasi Jaringan Irigasi Butuh Rp15 Miliar

"Kami menargetkan pemberian vaksin kepada 1.000 hingga 2.000 ekor hewan penular rabies, seperti anjing dan kucing peliharaan warga," ungkapnya.

Untuk memenuhi kebutuhan vaksin, pihaknya mengaku telah mengajukan bantuan vaksin anti rabies. Usulan telah disampaikan ke Pemerintah Provinsi Bengkulu. Sebab provinsilah yang mempunyai stok vaksin untuk hewan penular rabies. Sedangkan untuk pembelian vaksin anti rabies, tidak bisa ia lakukan karen tidak tersedianya alokasi anggaran.

"Kami tidak ada anggaran membeli vaksin rabies. Untuk itu kami mengajukan bantuan vaksin rabies kepada pemerintah provinsi," pungkasnya. (rel)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan