Oplah Mukomuko Tembus 80 Persen, Pemerintah Pacu Penyelesaian Pekan Ini
Kepala Seksi Saprodi, Alsintan dan Pembiayaan Dinas Pertanian Mukomuko, Dodi Hardiansyah-Radar Utara/ Wahyudi -
MUKOMUKO, RADARUTARA.BACAKORAN.CO — Program Optimasi Lahan (Oplah) non rawa di Kabupaten Mukomuko terus bergerak cepat. Hingga awal pekan ini, progres pengerjaan telah menembus 80 persen dan pemerintah menargetkan seluruh paket pekerjaan tuntas 100 persen dalam beberapa hari ke depan.
Terobosan ini bukan hanya menaikkan produktivitas, tetapi juga menghidupkan kembali semangat petani, terutama di Ipuh dan Malin Deman yang sudah menikmati manfaat sumur bor untuk sawah tadah hujan. Hasilnya mulai terlihat, lahan yang selama ini mengering kini kembali bernapas.
Tahun 2025, Kementerian Pertanian RI mengalokasikan Oplah seluas 809 hektare untuk Mukomuko. Lahan ini tersebar di Kecamatan Selagan Raya, Ipuh, dan Malin Deman. Selagan Raya mendapat porsi terbesar, menegaskan urgensi perbaikan tata air dan akses pertanian yang selama ini menjadi keluhan petani di wilayah tersebut.
Kepala Seksi Saprodi, Alsintan dan Pembiayaan Dinas Pertanian Mukomuko, Dodi Hardiansyah, menjelaskan bahwa setiap kecamatan mendapatkan jenis kegiatan berbeda sesuai kebutuhan di lapangan.
BACA JUGA:Dinas Pertanian Salurkan Fungisida untuk Kelompok Tani Penerima Oplah 2025
BACA JUGA:Dinas Pertanian Ingatkan Kios Tak Naikkan Harga Pupuk Subsidi
“Di Malin Deman fokusnya pembangunan jaringan perpipaan agar distribusi air lebih lancar. Selama ini petani sering kesulitan air saat kemarau,” ujarnya.
Sementara di Ipuh, pemerintah membangun sumur bor sebagai sumber air yang stabil sepanjang tahun. Keberadaan sumur bor ini langsung dirasakan manfaatnya oleh petani. Kini, petani telah memiliki pasokan air yang jauh lebih pasti, terutama pada masa peralihan musim yang kerap tidak bersahabat.
“Untuk Selagan Raya, program kita pusatkan pada rehabilitasi dan pembangunan saluran irigasi tersier,” lanjut Dodi.
Jaringan irigasi lama yang sudah rusak parah diperbaiki agar aliran air ke sawah kembali maksimal dan berdampak pada peningkatan produksi padi. Seluruh pekerjaan kini memasuki tahap akhir. Dengan progres yang telah menembus 80 persen, Dodi optimistis target penyelesaian dapat terpenuhi dalam minggu ini.
BACA JUGA:Dinas Pertanian Mukomuko Usulkan 809 Liter Fungisida
BACA JUGA:Sejahterakan Petani, Dinas Pertanian Usulkan Ratusan Hand Traktor dan Ekspayer
“Ini program strategis yang langsung menjawab kebutuhan petani. Kami pastikan pekerjaan terkontrol dan manfaatnya bisa dirasakan nyata,” tegasnya.
Melalui Oplah, pemerintah menargetkan Mukomuko memiliki pondasi pertanian yang lebih kuat, lahan produktif, pengairan lebih baik, dan kesiapan menghadapi perubahan musim maupun tekanan pasar.