Dampak Bencana Sumbar, Pasokan Pangan ke Mukomuko Terhambat
Kepala Disperindagkop Mukomuko, Nurdiana, SE, MAP-Radar Utara/ Wahyudi -
MUKOMUKO, RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Guncangan akibat bencana alam di Provinsi Sumatera Barat ternyata tidak hanya menyisakan duka bagi wilayah terdampak, namun juga merembet pada jalur distribusi pangan menuju Kabupaten Mukomuko.
Komoditas penting seperti bawang merah, bawang putih, telur, dan sejumlah kebutuhan dapur lainnya mengalami hambatan pasokan karena rute pengiriman dari Sumbar sempat terputus dan pasokan di daerah sumber sendiri menurun signifikan.
Namun, di tengah situasi yang berpotensi mengganggu stabilitas harga, Mukomuko masih mampu menjaga denyut pasokan bahan pangan berkat suplai alternatif dari Curup, Bengkulu, serta Kerinci, Jambi. Dua kawasan ini bergerak cepat mengisi kekosongan distribusi sehingga kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Mukomuko, Nurdiana, SE, MAP, menegaskan bahwa pihaknya terus melakukan pemantauan intensif di lapangan untuk memastikan tidak terjadi gejolak harga maupun kelangkaan barang. Ia mengatakan, langkah antisipasi harus berjalan cepat agar masyarakat tidak terbebani.
BACA JUGA:Kemenhub Tanggap Bencana, Dukung Pemulihan di Sumatra
BACA JUGA:Korban Meninggal Dunia Bencana di Sumatra Mencapai 303 Jiwa
“Memang ada pengaruh dari bencana di Sumatera Barat, terutama terhadap komoditas yang selama ini banyak masuk dari wilayah tersebut. Tapi kita segera mengalihkan pasokan dari Curup dan Kerinci agar kebutuhan di Mukomuko tetap tersedia,” ungkap Nurdiana.
Hasil pantauan langsung pada Minggu, 30 November 2025, di Pasar Koto Jaya, Kecamatan Kota Mukomuko, memperlihatkan kondisi yang cukup melegakan. Meski rantai pasokan regional sedang terguncang, harga-harga kebutuhan pokok masih bergerak stabil, tanpa lonjakan berarti. Pedagang masih dapat menyediakan stok harian dalam jumlah normal, dan masyarakat dapat berbelanja seperti biasa.
Bagi Mukomuko, kata Nurdiana, stabilnya harga di tengah tekanan pasokan adalah sinyal bahwa mekanisme distribusi dan koordinasi antardaerah berjalan baik. Pemerintah daerah menegaskan komitmennya untuk terus menjaga keseimbangan tersebut, terutama di masa-masa rawan seperti saat ini.
Dengan kesiapan suplai alternatif dan pengawasan ketat terhadap pergerakan harga, Mukomuko berupaya memastikan masyarakat tidak merasakan dampak langsung dari gangguan pasokan.
BACA JUGA:Bupati Bengkulu Utara Ajak Masyarakat Doakan Korban Terdampak Banjir di Sumbar
BACA JUGA:Dukung Operasi SAR di Sumbar, BASARNAS Bengkulu Kirimkan 15 Personil
"Sebuah upaya kita bersama diharapkan mampu menjaga ketenangan warga serta menjamin keberlanjutan stok pangan di seluruh wilayah Kabupaten Mukomuko," pungkasnya. (rel)