Kemenhub Tanggap Bencana, Dukung Pemulihan di Sumatra

Banjir dan longsor yang melanda Provinsi Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat dalam beberapa hari terakhir telah mengganggu jaringan transportasi serta aktivitas masyarakat di berbagai wilayah. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan seluruh jajar-(Foto Humas Kemenhub)-

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Banjir dan longsor yang melanda Provinsi Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat dalam beberapa hari terakhir telah mengganggu jaringan transportasi serta aktivitas masyarakat di berbagai wilayah.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan seluruh jajarannya siaga penuh untuk memastikan keselamatan pengguna jasa transportasi dan menjaga kelancaran pergerakan orang maupun barang dalam situasi darurat ini.

"Sekali lagi atas nama Kementerian Perhubungan, saya menyampaikan duka cita yang mendalam kepada seluruh korban dan keluarga yang terdampak, dan kami memastikan seluruh lini transportasi bergerak cepat membantu penanganan bencana ini," ujar Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi.

Sejak kejadian, seluruh unit kerja teknis Kemenhub di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat segera meningkatkan kesiagaan, melakukan pemantauan berkala, dan melaporkan kondisi terkini ke kantor pusat.

Laporan sementara dari unit pelaksana teknis di lapangan menunjukkan adanya kerusakan di sejumlah ruas jalan nasional, penurunan layanan di terminal dan pelabuhan, serta lebih dari seratus pegawai dan keluarga yang ikut terdampak banjir.

BACA JUGA:Korban Meninggal Dunia Bencana di Sumatra Mencapai 303 Jiwa

BACA JUGA:BMKG Dukung Penanganan Pasca-Bencana dan Perkuat OMC di Aceh dan Sumatra

Meski sebagian akses jalan dan jaringan listrik maupun komunikasi masih terganggu, Kemenhub menegaskan bahwa pelayanan transportasi esensial tetap diupayakan berjalan dengan penyesuaian operasional di masing-masing daerah.

Untuk menjaga kesinambungan layanan sekaligus melindungi pegawai yang rumahnya terdampak banjir, operasional kantor di sejumlah satuan kerja dilaksanakan secara Work From Anywhere (WFA) dengan memanfaatkan sistem pelayanan dan pelaporan daring.

Sementara itu, kantor-kantor Satuan Pelayanan difokuskan pada pemantauan lintas dan pengaturan lalu lintas di titik-titik rawan agar pergerakan kendaraan evakuasi, bantuan logistik, dan angkutan vital tetap terjaga.

Tim bantuan dari Politeknik Penerbangan (Poltekbang) Medan, Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Malahayati, dan Poltekpel Sumbar sejak kemarin telah digerakkan untuk menghimpun bantuan dan mengirim personel terlatih. Personel ini bergabung dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di lapangan.

BACA JUGA:Ancaman Bencana Mengintai Mukomuko, Warga Diminta Waspada

BACA JUGA:Menko PMK: Infrastruktur Hijau Jadi Kunci Hadapi Risiko Bencana

Personel perbantuan ini diturunkan untuk memperkuat operasi evakuasi dan pengamanan simpul transportasi, serta untuk membantu pengelolaan arus pengungsi dan penataan area padat warga di terminal, pelabuhan penyeberangan, dan titik kumpul lainnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan