Pemberlakuan Barcode BBM Bersubsidi Hanya Picu Penyalahgunaan
Kurnia Lesani Adnan-Radar Utara / Doni Aftarizal-
"Samsat di seluruh Indonesia sudah menggunakan sistem online. Cukup koneksikan saja sistemnya. Operator SPBU bisa mengecek apakah suatu kendaraan plat kuning status STNK-nya hidup atau mati, dan bagi yang STNK mati tidak berhak mendapatkan BBM subsidi,” papar Sani.
Sani menambahkan, pendekatan seperti ini diyakini pihaknya lebih tepat sasaran. Apalagi berdasarkan data, porsi angkutan umum di Indonesia tidak sampai 10 persen dari total kendaraan bermotor yang terdaftar atau teregister.
BACA JUGA:Bisa Tampung BBM Banyak! Ini Dia Rekomendasi 6 Motor Honda dengan Tangki Besar
“Anggap saja angkutan umum secara nasional di negara kita ini 15 persen, berarti efisiensi terhadap BBM bersubsidi bisa turun drastis yakni sekitar 85 persen. Tentu angka tersebut sangat besar,” tambah Sani.
Lebih lanjut Sani menyampaikan, dengan memfokuskan BBM bersubsidi pada angkutan umum yang aktif dan terdaftar resmi, pemerintah dinilai bisa lebih berhemat tanpa perlu menerapkan sistem yang rumit dan rentan disalahgunakan.
“Solusinya sederhana, Pertamina cukup terhubung dengan database Samsat online. Kendaraan angkutan umum yang bayar pajak, dapat haknya. Yang STNK-nya mati, tidak dapat. Selesai,” pungkas Sani. (tux)