Dampak Tanggul Sungai Selagan Jebol, Jalan Provinsi di Pondok Batu Terancam Putus

BPBD Mukomuko saat mengecek tanggul sungai selagan yang jebol akibat erosi sungai di Pondok Batu-Radar Utara/ Wahyudi -

MUKOMUKO, RADARUTARA.BACAKORAN.CO – Ancaman kerusakan infrastruktur kembali menghantui masyarakat Kabupaten Mukomuko. Tanggul Sungai Selagan di Desa Pondok Batu, Kecamatan Kota Mukomuko, yang jebol akibat erosi sejak beberapa waktu lalu, hingga kini belum tersentuh penanganan berarti. Lambatnya respons dari pemerintah provinsi maupun Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera VII Bengkulu mulai menimbulkan kekhawatiran baru. Sebab jalan provinsi yang melintasi desa tersebut, kini tinggal menunggu waktu sebelum benar-benar terputus.

Kondisi di lapangan menunjukkan situasi yang semakin kritis. Jarak bibir sungai dengan badan jalan provinsi kini hanya tersisa sekitar tiga meter.

Garis erosi terus merambat, mempersempit batas aman yang selama ini menjadi tumpuan masyarakat untuk beraktivitas. Tidak hanya jalan yang terancam hilang, tetapi juga pemukiman warga yang berdiri tak jauh dari lokasi longsoran.

Menyikapi gejolak kekhawatiran warga, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mukomuko telah turun langsung melakukan pengecekan. Tim lapangan mencatat bahwa pergerakan arus sungai semakin agresif dan berpotensi mempercepat kerusakan.

Laporan resmi hasil pengecekan ini dalam waktu dekat akan disampaikan ke pemerintah daerah sebagai dasar langkah penanganan lebih lanjut.

BACA JUGA:BWSS Diminta Segera Tangani Longsor Tanggul Sungai Selagan

BACA JUGA:Pemerintah Diminta Cepat Tangani Tanggul Sungai di Pondok Batu

Kabid Kedaruratan BPBD Mukomuko, Ahmad Hidayat Syah, menegaskan bahwa kondisi tersebut tidak lagi dapat dipandang sebelah mata.

“Jarak antara bibir sungai dengan jalan provinsi sekarang hanya sekitar tiga meter. Kalau jalan itu putus, pemukiman warga juga akan ikut terancam. Kita berharap pihak terkait segera melakukan penanganan cepat,” ujarnya.

Masyarakat Pondok Batu pun berharap ada langkah sigap dan nyata dari pihak berwenang. Sebab jalan provinsi itu bukan hanya akses utama warga, tetapi juga jalur vital bagi distribusi logistik dan mobilitas antarwilayah. Ia menerangkan, dalam suasana penuh kecemasan ini, masyarakat berharap kepedulian dan tindakan cepat dari pemerintah. Sebab setiap hari, tanggul tersebut hilang terseret arus.

"Masyarakat setempat kini bener-benar terancam  keselamatannya. Kami berharap kepedulian semua pihak agar ancaman kerusakan ini tidak berubah menjadi bencana yang lebih besar," pungkasnya. (rel)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan