Hibah TA 2023 Terserap 98,4 Persen, TA 2024 Turun Drastis

Kepala Biro Pemkesra Setdaprov Bengkulu, Dr. E. Syarifudin, S.Sos, M.Si, diwawancarai terkait dana hibah-Radar Utara/Doni Aftarizal-

BENGKULU RU - Bantuan dana hibah yang dikelola Biro Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Bengkulu pada Tahun Anggaran (TA) 2023 terserap 98,4 persen.

Meskipun serapannya cukup tinggi, namun pada TA 2024 ini bantuan dana hibah tersebut mengalami penurunan yang cukup signifikan.

Kepala Biro Pemkesra Setdaprov Bengkulu, Dr. E. H. Syarifudin, S.Sos, M.Si mengatakan, bantuan dana hibah yang dialokasikan pada Anggaran Pendapatan dan Belanjar Daerah (APBD) Provinsi Bengkulu pada TA 2023 lalu berkisar diangka Rp26 miliar.

"Dari total alokasi tersebut, yang terserap mencapai 98,4 persen," ungkap Syarifudin diwawancarai usai rapat mitra dengan Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu Rabu, 24 Januari 2024.

BACA JUGA:Realisasi APBD TA 2023 Lebihi Target, Ini Catatan Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu

BACA JUGA:Dinsos Siap Antarkan 10 ODGJ ke Rumah Sakit Jiwa Bengkulu

Jadi, lanjut Syarifudin, Alhamdulillah sekali, bantuan dana hibah yang tidak terserap pada TA 2023 lalu dari total alokasi hanya sekitar 1,6 persen.

"Mayortias bantuan dana hibah yang kita kucurkan berdasarkan usulan dari masyarakat tersebut, diantaranya untuk pembangunan atau rehab rumah ibadah," kata Syarifudin.

Seperti, sambung Syarifudin, rumah ibadah umat Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan lainnya. Mengingat yang dikelola pihaknya cuma untuk tiga hibah.

"Seperti hibah keagaamaan, pendidikan keagamaan dan lembaga seperti yayasan. Tapi mayoritas hibah yang tersalurkan untuk pembangunan atau rehab rumah ibadah," bebernya.

BACA JUGA:Jejak Laporan Abal-Abal PNPM Terbongkar, 2 Pengelola Terjerat

BACA JUGA: Mukomuko Bakal Ikut Lomba Pasar Tertib Ukur Nasional

Disinggung soal dana hibah tahun ini, Syarifudin menerangkan, untuk TA 2024 ini mengalami penurunan yang cukup signifikan, karena alokasinya berkisar diangka Rp7 miliar.

"Ini terjadi karena anggaran kita banyak teralokasi untuk penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur dan Wakil Gubernur Tahun 2024," tambah Syarifudin.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan