Desak Realisasikan Pembangunan Tanjakan Maut di Gunung Payung
Kepala Desa (Kades) Gunung Payung, Mimbar Situmorang, SIP-Radar Utara/ Sigit Haryanto-
KETRINA, RADARUTARA.BACAKORAN.CO- Kepala Desa (Kades) Gunung Payung, Kecamatan Pinang Raya, Kabupaten Bengkulu Utara, Mimbar Situmorang, S.IP, mendesak jajaran dinas terkait untuk segera mempercepat realisasi pembangunan jalan di lokasi yang dikenal sebagai 'tanjakan maut' di desanya.
Desakan ini muncul menyusul tingginya angka kecelakaan dan korban terjatuh yang terjadi di jalur tersebut dalam beberapa bulan terakhir.
Kades Mimbar Situmorang menyampaikan keprihatinannya atas kondisi jalan yang rusak parah di tanjakan tersebut, yang telah memakan banyak korban.
"Banyak warga, baik dari desa kami maupun pengguna jalan antar kecamatan, yang terjatuh saat melintasi tanjakan ini. Tingkat kerawanan di lokasi ini sudah sangat tinggi dan mendesak untuk segera diperbaiki," tegas Kades.
BACA JUGA:Bulan Ini, Perbaikan Tanjakan Maut Gunung Payung Dimulai, Gunakan Pokir Ketua DPRD Bengkulu Utara
BACA JUGA:Kabarnya, Realisasi Pembangunan Tanjakan Ekstrim Gunung Payung Gagal?
Di sisi lain diungkapkan Kades, Pemkab Bengkulu Utara sebenarnya telah memproyeksikan bahwa perbaikan 'tanjakan maut' di Gunung Payung akan dilaksanakan pada Tahun Anggaran (TA) 2025 ini.
Namun, Kades Situmorang mendesak agar pekerjaan tersebut segera dimulai tanpa menunda waktu.
Kades, khawatir mepetnya waktu efektif penyerapan anggaran dan kegiatan di TA 2025 bisa berdampak terhadap penundaan rencana pembangunan tanjakan maut di desanya tersebut.
"Kami tidak ingin pembangunan tanjakan maut di desa kami mengalami penundaan, apalagi sampai tidak jadi. Kerusakan jalan ini sudah sangat urgen dan sangat dinantikan oleh masyarakat," tambahnya.
Menurut Kades, akses jalan di tanjakan tersebut merupakan jalur vital yang setiap hari digunakan oleh masyarakat, khususnya warga Gunung Payung dan masyarakat antar kecamatan.
BACA JUGA:Bulan Ini, Perbaikan Tanjakan Maut Gunung Payung Dimulai, Gunakan Pokir Ketua DPRD Bengkulu Utara
BACA JUGA:Kabarnya, Realisasi Pembangunan Tanjakan Ekstrim Gunung Payung Gagal?
Oleh karena itu, percepatan pembangunan tidak hanya menyangkut keselamatan, tetapi juga kelancaran mobilitas dan roda perekonomian warga.