Mulai dari Air Manjunto, Pemkab Mukomuko Genjot Pembangunan Hotmix Jalan
Kepala Dinas PUPR Mukomuko, Ir Apriansyah, ST, MT-Radar Utara/ Wahyudi-
MUKOMUKO, RADARUTARA.BACAKORAN.CO – Pemerintah Kabupaten Mukomuko melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) resmi memulai pekerjaan pembangunan jalan hotmix yang dibiayai dari Dana Bagi Hasil (DBH) kelapa sawit. Kegiatan ini ditandai dengan pelaksanaan titik nol di ruas jalan SP 1–SP 2, Kecamatan Air Manjunto.
Kepala Dinas PUPR Mukomuko, Ir Apriansyah, ST, MT melalui Kabid Bina Marga, Muhammad Yusuf, ST, MT mengungkapkan bahwa pekerjaan tahun ini dimulai dengan peningkatan jalan sepanjang 750 meter di ruas SP 1–SP 2 Air Manjunto.
Menurutnya, pembangunan ini merupakan salah satu bentuk pemanfaatan DBH sawit yang diterima pemerintah daerah untuk memperbaiki infrastruktur jalan di wilayah sentra perkebunan.
“Alhamdulillah pembangunan jalan hotmix sudah mulai dikerjakan. Titik nol telah kita lakukan di lokasi, dan pelaksanaan fisik segera berjalan,” ujarnya.
Yusuf menjelaskan, pada tahun 2025 ini Pemkab Mukomuko menerima DBH kelapa sawit sebesar Rp5,2 miliar. Dana tersebut diarahkan untuk peningkatan tiga ruas jalan prioritas, yakni Jalan Pasar Ipuh–Tanjung Harapan, Jalan Simpang Pulau Payung–PDAM Sibak, serta Jalan SP 1–SP 2 Air Manjunto. Ketiga ruas ini dipilih karena memiliki tingkat mobilitas yang tinggi dan menjadi jalur penting bagi aktivitas masyarakat, khususnya di sektor pertanian dan perkebunan.
BACA JUGA:Progres Proyek Hotmix Jalan di SP8 - SP9 Lebih 60 Persen
BACA JUGA:Perbaikan Jalan Tugu Udang Desa Medan Jaya Tuntas, Warga Sampaikan Terima Kasih
“Dari DBH sawit ini, kita fokus pada rekonstruksi dan peningkatan kualitas jalan di tiga titik tersebut. Kondisi jalan yang lebih baik diharapkan dapat mendukung kelancaran transportasi hasil pertanian, sekaligus meningkatkan kenyamanan pengguna jalan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Yusuf berharap seluruh rangkaian pekerjaan berjalan lancar, sesuai target, dan tidak terkendala cuaca maupun hambatan teknis di lapangan. Ia menegaskan, pengawasan akan dilakukan secara ketat agar mutu pekerjaan terjaga dan hasilnya bisa dimanfaatkan masyarakat dalam waktu dekat.
“Mudah-mudahan semua pekerjaan ini dapat selesai tepat waktu, tanpa hambatan berarti, dan manfaatnya langsung dirasakan oleh masyarakat, terutama dalam menunjang kelancaran distribusi hasil perkebunan sawit,” pungkasnya. (rel)