Legenda Ciung Wanara, Kisah Pertumpahan Darah di Kerajaan Galuh, Saat Ini Ciamis, Jawa Barat

Reporter: Muhamad Ardhia |

Editor: Benny Siswanto |

Senin , 16 Jun 2025 - 11:33

Legenda Ciung Wanara, Kisah Pertumpahan Darah di Kerajaan Galuh, Saat Ini Ciamis, Jawa Barat -youtube Kisahku Kawan-

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Asa kekuasaan telah menjadi legenda, sejak dahulu kala. Pastinya, dulu pun sudah terjadi. Begitu juga saat ini.

Salah satu legenda, perebutan kekuasaan era Kerajaan, diantaranya terjadi saat masa kejayaan Kerajaan Galuh, di tanah Pasundan, kini Jawa Barat (Jabar) yang kini dipimpin Dedi Mulyadi, Gubernur Jabar 2025.

Seteru berdarah di lingkar keluarga, sekadar berebut kuasa, terkisah lewat legenda Ciung Wanara yang berasal dari wilayah Ciamis, Jawa Barat.

Kisah ini tidak hanya sebatas cerita rakyat, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai moral, kepemimpinan, dan keadilan yang relevan dengan kehidupan masyarakat.

Legenda Ciung Wanara adalah salah satu kisah yang telah lama berkembang di kalangan masyarakat Sunda.

Menceritakan tentang perjalanan seorang pemuda bernama Ciung Wanara, yang berasal dari sebuah keluarga kerajaan.

Cerita ini acap dihubungkan dengan konsep keadilan dan usaha untuk merebut hak yang sah, dalam budaya Jawa Barat.

Kisah ini mengajarkan tentang pentingnya keadilan dan keberanian dalam menghadapi tantangan hidup.

Selain itu, nilai-nilai tersebut tetap berlaku dan diajarkan kepada generasi muda sebagai bagian dari proses pembentukan karakter.

Apakah Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang cerita rakyat asal Jawa Barat: Ciung Wanara?

legenda ciung wanara, kisah pertumpahan darah di kerajaan galuh, saat ini ciamis, jawa barat                             radarutara.bacakoran.co - asa kekuasaan telah menjadi legenda, sejak dahulu kala. pastinya, dulu pun sudah terjadi. begitu juga saat ini.
salah satu legenda, perebutan kekuasaan era kerajaan, diantaranya terjadi saat masa kejayaan kerajaan galuh, di tanah pasundan, kini jawa barat (jabar) yang kini dipimpin dedi mulyadi, gubernur jabar 2025.
seteru berdarah di lingkar keluarga, sekadar berebut kuasa, terkisah lewat legenda ciung wanara yang berasal dari wilayah ciamis, jawa barat.
kisah ini tidak hanya sebatas cerita rakyat, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai moral, kepemimpinan, dan keadilan yang relevan dengan kehidupan masyarakat.
legenda ciung wanara adalah salah satu kisah yang telah lama berkembang di kalangan masyarakat sunda. 
baca juga:ancaman perawan tua, angker! ini 7 tempat di jawa barat terkenal bikin bulu kuduk merinding
baca juga:jurig jarian : legenda hantu penunggu sampah masih dipercaya masyarakat garut
menceritakan tentang perjalanan seorang pemuda bernama ciung wanara, yang berasal dari sebuah keluarga kerajaan.
cerita ini acap dihubungkan dengan konsep keadilan dan usaha untuk merebut hak yang sah, dalam budaya jawa barat.
kisah ini mengajarkan tentang pentingnya keadilan dan keberanian dalam menghadapi tantangan hidup.
selain itu, nilai-nilai tersebut tetap berlaku dan diajarkan kepada generasi muda sebagai bagian dari proses pembentukan karakter. 
apakah anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang cerita rakyat asal jawa barat: ciung wanara?
baca juga:5 mitos pantangan bagi masyarakat sunda, jawa barat yang sebaiknya tidak dilanggar
baca juga:tragedi berdarah pesanggrahan bubat, gerusan fakta atas mitos, akar larangan menikah jawa dan sunda
cerita rakyat jawa barat : ciung wanara 
dilansir dari disdik. purwakartakab. go id,  ternyata cerita rakyat ciung wanara adalah salah satu kisah rakyat yang terkenal dari wilayah sunda, berasal dari kerajaan galuh, yang saat ini merupakan bagian dari kabupaten ciamis, jawa barat.
legenda itu, mencerita perebutan kekuasaan suatu kerajaan yang melibatkan seorang karakter utama bernama ciung wanara.
suatu ketika, prabu permana di kusumah, penguasa kerajaan galuh, memutuskan untuk melepaskan tahtanya dan menjalani masa pertapaan.
sang prabu menyerahkan sementara, kekuasaan kepada pelayan setianya yang bernama aria kebonan.
sebelum meninggalkan kerajaannya, raja berpesan kepada aria kebonan untuk tidak menikahi atau berhubungan dengan kedua istrinya, dewi pangrenyep dan dewi naganingrum.
baca juga:ancaman perawan tua, angker! ini 7 tempat di jawa barat terkenal bikin bulu kuduk merinding
baca juga:jurig jarian : legenda hantu penunggu sampah masih dipercaya masyarakat garut
namun, aria kebonan melanggar ketentuan tersebut dan merebut kekuasaan kerajaan dengan nama baru prabu barma wijaya kusuma.
dimana ia memilih untuk mendukung dewi pangrenyep dan mencelakakan dewi naganingrum, yang sedang mengandung anak prabu permana.
akan tetapi, setelah melahirkan, bayi dewi naganingrum dibuang ke sungai citanduy atas perintah dewi pangrenyep. 
pasangan petani menemukan bayi tersebut dan menamakannya ciung wanara, ia tumbuh menjadi seorang pemuda yang cerdas dan kuat.
saat dewasa, ciung wanara ikut serta dalam sabung ayam di istana. ayam yang ia bawa berhasil mengalahkan ayam milik raja, dan sebagai imbalannya, ia meminta setengah dari kerajaan.
baca juga:5 mitos pantangan bagi masyarakat sunda, jawa barat yang sebaiknya tidak dilanggar
baca juga:tragedi berdarah pesanggrahan bubat, gerusan fakta atas mitos, akar larangan menikah jawa dan sunda
dari berbagai rangkaian peristiwa, akhirnya terungkap bahwa ciung wanara adalah putra kandung prabu permana.
namun setelah mengetahui hal tersebut hariang banga, anak dewi pangrenyep, tidak terima dan menantang ciung wanara untuk berduel.
pertarungan antara kakak beradik itu berlangsung sengit, tetapi tidak ada yang menang.
akan tetapi, pertarungan mereka dihentikan oleh prabu permana di kusumah serta dewi naganingrum yang bertindak sebagai penengah.
cerita legenda ini berakhir dengan pembagian wilayah yang adil antara ciung wanara dan saudaranya yang lain, di mana sungai citanduy menjadi garis pemisah antara kedua wilayah tersebut.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran RADAR UTARA, 18 JULI 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan