Penyebab Anjok Imun ODHA

Samsul Ma'arif, SKM, M.Kes--Samsul Ma'arif, SKM, M.Kes

ARGA MAKMUR RU - Penurunan parah imunitas yang berujung kematian bagi pengidap HIV AIDS. Salah satunya dipengaruhi oleh konsistensi suspek penyakit yang tak bisa sembuh itu, dalam mengkonsumsi obat-obatan wajib. 

 

Prilaku tertib berobat dan meminum obat, menjadi salah satu cara memperpanjang hidup mereka yang kadung terpapar penyakit yang acap muncul, gegara prilaku seks bebas ini. 

 

Kepala Dinkes Bengkulu Utara (BU), Samsul Maarif, SKM, M.Kes, melalui Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P), Ujang Ismail, SKM, MPH, tak menyangkal soal itu. Habit dan kontinyuitas berobat ke sarana pelayanan kesehatan untuk memantau kondisi tubuh serta mengkonsumsi obat-obatan yang diberikan pemerintah secara gratis itu. Acap menjadi penyebab penurunan imunitas secara drastis pengidap penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh pada manusia yang terpapar virus ini.

 

"Sampai dengan waktu meminum obat juga harus tepat. Kalau biasa meminum Pukul 18.00 WIB maka terus seperti itu. Karena akan mempengaruhi kinerja di dalam tubuhnya," ujarnya, saat dikonfirmasi perihal adanya seorang obyek pemeriksaan Puskesmas Ketahun yang mendapati reaktif HIV saat ditracing beberapa hari lalu. 

 

Ujang juga menegaskan, pascatracing yang dilakukan oleh Puskesmas maka yang bersangkutan masih akan mengikuti serangkaian uji laboratorium di rumah sakit daerah. Untuk memastikan dan mengetahui detil kasus sebelum menyimpulkan positif HIV AIDS. 

BACA JUGA:Mukomuko Butuh Tambahan Petugas IUD dan Implan

BACA JUGA: BWS Diminta Cepat Tangani Erosi Sungai Batung Muar di Ipuh

Dia juga mengatakan, sejauh ini HIV AIDS merupakan penyakit yang muncul akibat prilaku seks tak sehat. Secara umum tidak ada penyebab lain. Kalau pun semisal, paparannya karena jarum suntik, itu disebabkan penggunaan jarum suntik yang sebelumnya sudah digunakan oleh mereka yang sudah mengidap virus ini. 

 

"Karenanya, jarum suntik hanya dapat digunakan satu kali untuk satu orang," tegasnya. 

 

Sebelumnya Ujang turut menyampaikan, base data obyek pendampingan kesehatan penyakit khusus itu yang resmi terdapat 9 orang yang kini menyisakan 6 orang lagi. Tiga pasien diantaranya sudah meninggal dunia. 

 

Teranyar, terjadi pula penambahan ODHA di daerah yang terdeteksi. Penambahan itu hasil pelacakan paparan penyakit kelamin oleh puskesmas yang mendapati adanya orang terkena sipilis. Sedangkan seorang lagi didiagnosa reaktif HIV AIDS. Sehingga harus menjalani tracing lanjutan kualitatif di RSUD Arga Makmur dan dinyatakan positif mengidap virus yang tak bisa disembuhkan itu. 

 

Dua orang berdokumen daerah ini, turut didiagnosa mengidap penyakit serupa dari daerah lain sehingga menambah deret kasus HIV AIDS yang terdetek resmi oleh daerah. "Obat-obatannya untuk pendampingan kasus HIV AIDS ini gratis," pungkasnya. (bep)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan