Tantangan Perpustakaan Rangsang Minat Baca Masyarakat

Tantangan Perpustakaan Rangsang Minat Baca Masyarakat-Radar Utara / Benny Siswanto-
RADARUTARA.BACAKORAN.CO - UNESCO yang mengabarkan hasil survey tidak mengenakkan bagi Indonesia, soal minat baca masyarakat negeri dengan 17 ribu pulau ini yang rendah, agaknya sulit dielak.
Perpustakaan menjadi simpul yang perlu memiliki skenario yang merangsang pencermat rangkaian data dan aksara yang dipajang di rak baca agar tak menjadi kusam dengan butiran debu yang mengena tangan.
Pengamat Kebijakan Publik Universitas Ratu Samban, Drs Salamun Haris, menilai rendahnya minat baca merupakan ancaman nyata di masa depan para penerus bangsa.
Membaca, kata Salamun, tidak hanya dimaknai secara harfiah sebagai aktivitas sosial manusia. Jauh lebih penting dari itu, terus mantan Wakil Bupati Bengkulu Utara ini, membaca keadaan jangka pendek, menengah dan panjang pada gelanggang nasional, regional dan global akan menjadi sebuah kebutuhan utama.
BACA JUGA:Pemkab Mukomuko Tingkatkan Minat Baca Masyarakat
BACA JUGA:Tingkatkan Minat Baca Warga, Pemdes Diminta Buka Perpustakaan Desa
"Maka rendahnya minat baca ini, akan menjadi persoalan di masa yang akan datang. Dimana, akan lahir generasi yang tidak memiliki sense of crysis, sense of mission serta kecakapan menganalisa kondisi di masa yang akan datang. Inilah yang disebut dengan mitigasi," ujar Salamun, belum lama ini.
Kondisi rak buku di perpustakaan pemerintah hingga sekolah, sampul plastik buku yang masih begitu rapi, tak terkoyak namun dengan kondisi tak ubahnya tahun cetakannya, dengan mikro debu yang menempel di sampul buku, rasanya sulit mengelak tentang hasil survey yang mengatakan indeks baca masyarakat Indonesia adalah 0,001%.
Apa makna dari hasil survey tersebut? sederhananya setiap 1.000 orang Indonesia, hanya ada 1 orang yang memiliki minat baca yang baik.
"Keengganan membaca buku akan menjadi permasalahan panjang, tentang kumpulan manusia yang tidak siap dalam menjalankan misi penerus perjuangan bangsa," Salamun mengkhawatirkan.
BACA JUGA:Tingkatkan Minat Baca, Rumah Ibadah di Mukomuko Miliki Perpustakaan
BACA JUGA:Bunda Literasi Berperan Aktif Tumbuhkan Minat Baca
Kepala Dinas Kearsipan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu, H Suharlan, M.Pd, secara implisit tak menampik perihal minat baca yang rendah.
"Itu bisa ditilik dari keberadaan bacaan di perpustakaan. Ini harus disikapi bersama. Dari kita semua. Tidak bisa saling menyalahkan. Ini adalah salah kita semua. Tapi setidaknya, kita sudah harus bersikap, demi penerus bangsa," kata Suharlan, dibincangi Rabu, 9 April 2025.