Indonesia Pengekspor CPO Terbesar, Akankah Harga Sawit Naik?
Indonesia Pengekspor CPO Terbesar, Akankah Harga Sawit Naik?-Radar Utara/Benny Siswanto-
Para petani sawit, sudah mulai sadar dengan pola perkebunan sawit yang menghasilkan produksi yang ideal itu memerlukan perawatan yang spesial. Terutama dilakukan pemumukan yang merata dan secara berkala.
Budi, salah satu petani sawit yang ada di Kabupaten Bengkulu Utara, meskipun tidak memiliki kebun yang tidak terlalu luas, hanya sekitar 2 hektar, saat dibincangi RU pun bisa berkomentar terkait jumlah produksi kebun miliknya setelah mendapatkan perlakuan khusus selama dua tahun, hasilnya berangsur meningkat.
BACA JUGA:Muncul Jejak Mirip Harimau di Jalan Kebun Sawit
BACA JUGA:Empat Daerah di Bengkulu Punya UMK, Paling Gede Daerah Penghasil Sawit
Sebelum dilakukan pemupukan rutin empat bulan sekali, selama dua tahun itu, hasil yang didapatkannya setiap bulan atau dua kali panen, tidak pernah mencapai 2 ton tandan buah segar (TBS).
"Kalau dulu, sebelum pemupukan rutin, paling-paling nggak sampai 2 ton, dua hektar itu,"tutur Budi.
Padahal idealnya, masih menurut kementerian pertanian per hektar perkebunan kelapa sawit mampu menghasilkan 3 ton TBS setiap bulannya.
Menurut Budi, setelah dilakukan perawatan dan pemupukan secara rutin selama dua tahun itu, hasil panen kebun miliknya berangsur meningkat daripada sebelumnya.
BACA JUGA:Disperindag Bakal Tertibkan Timbangan Sawit Belum Berlabel Tera
BACA JUGA:Sawit Rakyat Rentan Jadi Objek Monopoli Pabrik CPO
"Kalau sekarang sudah mulai membaik, dua haktar itu sudah bisa menghasilkan 3 sampai 4 ton per bulan dua kali panen,"tuntasnya.