Kondisi Alur Pulau Baai Jadi Sorotan
Coffe Morning yang digelar Pelindo Regional 2 Bengkulu bersama pengguna jasa pelabuhan Pulau Baai-Radar Utara/Doni Aftarizal-
Sementara itu, General Manager (GM) PT. Pelindo Regional 2 Bengkulu, S. Joko mengemukakan, Coffe Morning ini merupakan salah satu wadah bagi pihaknya, agar lebih dekat dengan stakeholder terkait, khususnya pengguna jasa pelabuhan.
"Karena menjalin kedekatan dengan costumer, merupakan salah satu tanggungjawab dan kewajiban kita selaku operator pelabuhan," papar Joko.
BACA JUGA:Jajaki Rencana Pengerukan, Alur Pulau Baai Ditinjau
BACA JUGA:Alur Pulau Baai Belum Pernah Ditetapkan
Kemudian, sambung Joko, pada saat kedekatan terjalin, berbagai persoalan bisa ditangani atau diatasi. Termasuk persoalan pendangkalan alur, yang sejauh ini langkah-langkah penanganan sudah mulai berproses.
"Kita optimis pendangkalan alur ini dapat segera dituntaskan. Karena kemarin Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI sudah menggelar Forum Group Discussion (FGD), yang merupakan tahapan sebelum penetapan alur," sampai Joko.
Dibagian lain, Kasi Lalu lintas Laut dan Usaha Kepelabuhan KSOP Kelas III Pulau Baai Bengkulu, Sjahrial mengatakan, pendangkalan alur pelabuhan Pulau Baai, merupakan salah satu faktor alam.
"Tapi perlu diketahui, penanganannya tengah berproses. Di mana dalam implementasinya nanti, direncanakan dengan sistem Joint Venture Company (JVC)," jelas Sjahrial.
BACA JUGA:Alur dan Tanggul Pulau Baai Jadi Mandatory Kemenhub RI
BACA JUGA:Buffer Area Pulau Baai Diresmikan, Gubernur Rohidin Sampaikan 4 Poin Penting
Lebih lanjut Sjahrial menyampaikan, proses penanganan pendangkalan alur tersebut, memang belum bisa dipastikan kapan endingnya atau berakhirnya.
"Semuanya masih berproses, karena terkait pengerukan alur ini kita tetap harus mengikuti regulasi yang berlaku. Meskipun kondisi alur saat ini menjadi sorotan, tapi kita sama sekali tidak pernah menyetip layanan kepelabuhan," singkat Sjahrial. (tux)