Kacapi Buhun hingga Carita Pantun, Keluhuran Nilai Masyarakat Banten
Masyarakat Badui Dalam bermain alat musik kacapi di Desa Kanekes, Kacamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten -ANTARA/HO - Dok Dispar Banten-
Jojorang terbuat dari tepung beras dan santan kelapa. Di bagian tengahnya, terdapat gula aren, yang menjadikan kue bertekstur lembut dan pulen itu memiliki rasa yang manis dan gurih. Berbahan santan, membuat jojorong harus langsung disantap ketika disajikan.
Tempat atau mangkuk kue jojorang berbentuk persegi dan terbuat dari daun pisang. Di setiap ujung daun pisang itu diikat menggunakan tusuk gigi.
Kue jojorong sendiri dapat ditemukan di banyak tempat di wilayah Kabupaten Lebak dan Pandeglang. Apalagi, saat digelar acara hajatan di daerah Banten, terutama Kabupaten Lebak dan Pandeglang.
BACA JUGA:Menilik Boneka Teru-teru Bozu yang Dipercaya Masyarakat Jepang bisa Cegah Hujan, Benarkah Efektif?
BACA JUGA:Kembalinya Sang Ganesha
Pada acara sunatan atau pernikahan, jojorong menjadi sajian tuan rumah bagi para tamu yang disandingkan dengan makanan trandisional lain.
Meski begitu, ketika Ramadan tiba, pencinta jojorong akan lebih mudah menemukan kue tersebut. Sebab, jojorang juga menjadi makanan yang wajib ada saat menemani masyarakat Banten berbuka puasa.
Carita pantun Baduy merupakan tradisi lisan masyarakat adat Baduy yang juga ditetapkan sebagai salah satu Warisan Budaya tak Benda.
Di kalangan masyarakat dengan populasi 26.000 jiwa dan yang mendiami pedalaman di kawasan paling barat Pulau Jawa itu, tradisi lisan itu akan dibawakan pada saat dilangsungkan acara ritual maupun adat.
BACA JUGA:Kembalinya Candi Lumbung ke Desa Sengi
BACA JUGA:Menyusuri Jejak Sejarah Gereja Blenduk
Tradisi tersebut memadukan bentuk pantun puisi tradisional Melayu yang biasanya terdiri dari empat baris dengan rima dengan narasi cerita rakyat.
Melalui carita pantun Baduy masyarakat setempat menyampaikan cerita-cerita mitos, legenda, sejarah, dan ajaran moral yang penting untuk identitas mereka.
Dengan gaya penyampaian yang khas dan struktur yang terjaga, carita pantun tidak hanya berfungsi sebagai media pendidikan. Melainkan juga, sebagai sarana pelestarian budaya.
Warisan budaya berikutnya adalah golok Sajira yang merupakan paduan dari karya seni dan senjata khas masyarakat Lebak, Banten.